Tue 6-May-2025

PBB Kutuk Represif Antek OP Terhadap Pegawai PBB

Rabu 30-Juni-2021

Biro HAM PBB di Palestina mengutuk tindakanpenganiyaan antek dan preman bayaran Otoritas Palestina terhadap salah satupegawai PBB saat melakukan memantau aksi protes di Medan Yaser Arafat diRamallah kemarin Ahad.

Dalam keterangan persnya Biro PBB menyatakan BiroHAM PBB di Palestina mengutuk keras tindakan penganiyaan atas salah satupegawainya saat memantau aksi protes di Medan Yaser Arafat di Ramallah pada 27Juni 2021 kemarin.

Biro menambahkan &ldquoKami komisioner masyarakatinternasional mengawasi kasus HAM di Palestina dan penganiyaan terhadap warga denganpakaian sipil dengan tinju dan penyiraman cairan pedas dan upaya merampas handphoneyang digunakan untuk mendekumentasikan kejadian.&rdquo

Biro menegaskan pegawai jumlahnya puluhan yangmengalami penganiyaan dengan cara seperti ini tidak bisa diterima sama sekali.

Biro meminta badan keamanan Otoritas Palestina untukberperan melindungi warga dan memudahkan mereka menjalankan haknya untuk unjukrasa damai.&nbsp

Sementara itu&nbspSekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres Senin (28/6/2021) mengatakan bahwa tindakan pasukan keamanan Otoritas Palestina (OP) dalam menghadapi protes atas kematian aktivis oposisi Nizar Banat “mengkhawatirkan”.

Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan oleh Stephane Dujarric juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres di markas permanen organisasi internasional tersebut di New York Amerika Serikat.

Dujarric mengatakan “Kami mengikuti dengan cermat masalah ini. Kami mengamati gambar-gambar yang datang dari Tepi Barat. Perilaku pasukan keamanan Otoritas Palestina menjadi mengkhawatirkan setelah kematian Nizar Banat dalam keadaan yang tidak jelas dan dia berada di tangan pasukan keamanan.”

Dia menambahkan “Kami memiliki rekan-rekan yang peduli dengan masalah hak asasi manusia di lapangan di sana. Mereka menyaksikan penggunaan pasukan keamanan Palestina serta orang-orang yang tidak berseragam militer menggunakan kekerasan terhadap demonstran terhadap wartawan dan terhadap pembela hak asasi manusia.” (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied