Pejabatbiro media Hamas di luar negeri Rafat Murroh mengatakan kunjungan delegasiHamas dipimpin kepala biro politik Ismail Haniyah ke Libanon dalam rangkaiankunjungan ke sejumlah negara Arab dan Islam untuk memaparkan hasil pertempuranSaif Al-Quds dan dampaknya terhadap persoalan Palestina.
Mengutippernyataan Murroh Quds Press menyatakan pemaparan perang Saif Al-Quds telahdisampaikan kepada tiga pemimpin Libanon (Presiden PM dan Ketua Parlemen)termasuk kemenangan yang diraih perlawanan dan bangsa Palestina. Para pemimpinLibanon menyampaikan apresiasi atas kegigihan Palestina dan kemenangan yangdiraih perlawanan.
Murrohmenjelaskan delegasi Hamas bersama tiga pemimpin Libanon membahas persoalanpersatuan nasional Palestina dan langkah menyusun agenda internal Palestina.
MenurutMurroh Hamas menyampaikan penghargaan atas upaya Libanon dalam memperkokohpersatuan Palestina.
TokohHamas ini menyebutkan delegasi menyerukan kepada pemerintah Palestina untukmengakui hak-hak sipil dan kemanusiaan pengungsi Palestina untuk tujuanmerealisir kehidupan mulia bagi mereka sampai mereka bisa kembali kePalestina.
Selainitu Hamas meminta Libanon untuk membantu para pengungsi Palestina meringankanbeban mereka dan memperbaiki kondisi kemanusiaan di tengah krisis ekonomisulit yang tengah menerpa Libanon.
Murrohmengatakan Hamas meminta pemerintah Libanon untuk menekan UNRWA supayamenerapkan agenda darurat dan bantuan cepat untuk meringankan penderitaan yangdihadapi para pengungsi Palestina di Libanon.
Terkaitsebab dan tujuan kunjungan Murroh menjelaskan pihak formal dan non formaltelah dipaparkan terkait situasi persoalan Palestina dan perkembangannya yangtelah disampaikan Abul Abd 9 bulan lalu yang menegaskan peran dan kedudukanHamas di masyarakat serta dukungan rakyat terhadap perlawanan dan gerakanHamas.
Kemudianpihak Israel melancarkan agresi ke Gaza yang berlangsung selama 11 hariantara 10 -21 Mei lalu yang menewaskan dan melukai ribuan warga Palestina dandirespon balas oleh pejuang perlawanan Palestina dengan tembakan ribuan roketke kota-kota yang diduduki penjajah Israel.
Sementaraitu sekitar 250 ribu pengungsi Palestina tinggal di Libanon terbagi pada 12kamp pengungsian dan 156 komunitas seperti dirilis pusat statistic Libanontahun 2017 lalu.
Kunjunganini merupakan rangkaian agenda Hamas ke sejumlah negara Arab mencakup MesirMaroko Mauritania dan Libanon. Haniyah berencana melanjutkan kunjungan kesejumlah negara lainnya di kawasan meski belum ditentukan negara dan waktunya.(mq/pip)