&ldquoPertemuan buruk.&rdquo Kata-kata inilah yang dingkapkan Ketua Hamas diGaza Yahya Sinwar untuk menggambarkan pertemuannya dengan “KoordinatorKhusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah” Tor Wencesland. Sinwarmenegaskan bahwa pendudukan Israel tidak memiliki niat untuk menyelesaikankrisis kemanusiaan di Gaza.
Para pengamat dan analis kepada Pusat Informasi Palestinamenegaskan bahwa pemerintah penjajah Israel yang baru telah mengembalikan blokadeGaza ke titik nol dalam hal memperketat penutupan perlintasan penyeberanganmengendalikan hibah Qatar dan langkah-langkah lain yang merupakan provokasi nyataterhadap rakyat Palestina di Gaza dan merupakan tekanan besar pada faksi-faksiperlawanan Palestina di sisi lain.
Para pengamat dengan suara bulat setuju bahwa upaya internasionaldan regional tidak berhenti untuk mencapai kesepakatan antara pendudukan Zionisdan faksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza karena mereka menemukan keenggapansemua pihak untuk kembali ke arena perang dan konfrontasi militer.
Kebijakan baru
Melalui pemerintahan barunya Israel berusaha untuk tampil”tidak menyerah” kepada perlawanan Palestina seperti Gaza sebagaibentuk yang berbeda dengan pemerintahan Zionis sebelumnya yang dipimpin olehNetanyahu yang ditegaskan oleh ahli urusan Zionis Adnan Abu Amer yangmenyatakan bahwa penjajah “Israel” sedang berusaha untuk meneguhkan basispolitik baru guna menangani Jalur Gaza yang belum bisa ditapakan di bawah bakutembak.
Menurut pemimpin Hamas Yahya Sinwar beberapa waktu mendatang akanterjadi pertemuan yang diperluas antara para pemimpin faksi nasional dan Islamdi Gaza untuk menyetujui langkah selanjutnya menyusul kegagalan pertemuandengan utusan PBB.
Sinwar mengatakan “Sayangnya tidak ada tanda-tandapenyelesaian krisis kemanusiaan di Gaza. Pendudukan Zionis berusaha memprovokasiperlawanan Palestina.”
Akademisi Abu Amer berkeyakinan bahwa pemerintah Zionis yang barusedang berusaha untuk memaksakan fakta baru di Jalur Gaza melakukan provokasi keraspada situasi kehidupan di Jalur Gaza dalam konteks kondisi kendali terhadap penyeberanganhibah Qatar proses rekonstruksi dan lain-lain.
Analis politik ini memperkirakan bahwa proses provokasi Zionis akanmeningkatkan pada tingkat ketegangan secara signifikan tetapi negosiasi tetapberjalan meskipun mengalami kesulitan dan hambatan. “Ini karena tidak adanyakeinginan dari pihak-pihak untuk melanjutkan pertempuran dan suara tekananterhadap perlawanan dan rakyat Palestina di Gaza masih tetap sangatkeras” katanya.
Opsi-opsi lain
Dalam sebuah pernyataan pers setelah pertemuannya dengan utusan PBBSinwar mengatakan “Kami mengatakan kepada mereka bahwa kami akanmengadakan pertemuan dengan faksi-faksi perlawanan untuk mengambil tindakanyang akan memaksa pendudukan Israel untuk mengakhiri blokade.”
Spesialis urusan Zionis Muhammad Daraghima kepada koresponden PusatInformasi Palestina mengatakan &ldquoGambaran yang disampaikan pemimpin Hamastentang pertemuan dengan utusan PBB sebagai &lsquopertemuan buruk&rsquo menunjukkan bahwaperlawanan Palestina memiliki opsi-opsi lain jika pendudukan Israel melanjutkanupayanya untuk memprovokasi perlawanan.&rdquo
Daraghima menyatakan bahwa Naftali Bennett mengetahui karaktermasalah dengan Gaza. Dia telah mengeluarkan semua yang dia miliki untuk melawanJalur Gaza dalam agresi baru-baru ini di Jalur Gaza. Dia juga Kepala Staf AngkatanBersenjata Israel dalam agresi tahun 2014 terhadap Jalur Gaza yang berartibahwa perlawanan tahu Bennett dan Gantz dan sebaliknya. (was/pip)