Tue 6-May-2025

Analisis Israel Terhadap Perang Saif Al-Quds dan Agresi ke Gaza

Selasa 22-Juni-2021

Pusat Studi AlZaitouna menerbitkan dokumen ilmiah yang disusun oleh Dr. Adnan Abu Amer yangmembahas analisis Israel dalam perang Saif Al-Quds.

Dokumen inimemberikan paparan detail soal analisi Israel dalam perang yang disebutkansebagai &ldquoPenjaga Pagar&rdquo dan kelompok perlawanan Palestina menyebutnya &ldquoSaifAl-Quds&rdquo dari faktor penyebab perang target kegagalan-kegagalan hinggaimplikasinya di sisi Israel Arab hingga dunia internasional. Di akhir dokumendibahas sekenario-sekenario yang akan terjadi di masa mendatang.

Perang SaifAl-Quds dinilai terjadi karena sejumlah hal upaya penggerebekan Yahudi keMasjid Al-Aqsha sejak akhir bulan Ramadhan penundaan pemilu sewenang-wenangdari Otoritas Palestina meningkatnya pengusiran warga kampung Sheikh Jarrah.

Penyebab lainadalah serangan berani mati di perempatan Tafuh yang menewaskan sejumlah wargaIsrael dan usaha serangan terhadap pemukim Yahudi di perlintasan Salem. Selainitu ada aksi provokatif warga pemukim Yahudi sehingga memunculkan kemarahanwarga Palestina di seluruh wilayah. Puncaknya Israel siap-siap memperingatiPekan Yerusalem Israel yang dirayakan warga Yahudi dimana pertama kali diserangdi tahun 2000.

Menurut Dr. AbuAmer target Israel dalam agresi kali adalah Hamas harus membayar mahal karenaberani menyerang dengan roketnya ke Al-Quds yang sedang merayakan perayaanagama Yahudi mereka dan menciptakan ketakutan di kalangan Israel. Selain itu Israeljuga ingin menarget pos-pos dan pangkalan militer perlawanan serta mengenduskeberadaannya peluncur roket jaringan terowongan. Target lain secara politikNetenyahu ingin menggunakan kesempatan kali ini untuk menyaingin lawanpolitiknya dengan menghentikan roket Hamas dan menunjukkan bahwa dirinya mampumenghentikan serangan Hamas.

Dr. Adnan AbuAmer menilai bahwa pertempuran kali ini menjadi indicator pemisah dari sisifaktor pendorong konfrontasi yaitu membela Al-Quds yang diiringin olehkesatuan (integrasi) Palestina yang utuh baik di dalam atau luar negeri.Integrasi ini mendapatkan dukungan dan respon luas di kalangan dunia ArabIslam dan internasional. Inilah yang menyebabkan kegagalan bagi rencana-rencanaIsrael yang sejak selama beberapa decade terakhir berusaha memecah belahmereka.

Dr. Abu Amermengisyaratkan bahwa perang kali ini menjadi membongkar kedok front pertahanandalam negeri Israel saat menghadapi front perlawanan Gaza meski hanya memilikikemampuan militer sederhana. Sementara front pertahanan Israel jauh lebih kuatdan lebih mematikan. Sehingga ini akan memunculkan sejumlah pertanyaan besarbagi penentu kebijakan di Israel terkait seperti apa model persiapan yangdilakukan instansi militer Israel selama setahun di saat dihadapkan ujian riildimana hasilnya sangat mengejutkan. Hasil ini kemudian memancing sejumlahkritikan dan saling tuding antar pihak internal Israel soal penyebab darisegala kemunduran dalam situasi politik keamanan dan militer.

Menurut data Israelmenuai sejumlah kegagalan pertama mereka salah prediksi. Hamas dikira hanyasibuk ingin membebaskan Jalur Gaza dari blockade mengatasi persoalan kehidupansehari-hari Palestina secara ekonomi tidak akan mau terlibat dalam konfrontasimiliter dengan Israel. Terbukti perkiraan Israel ini salah.

Kegagalan selainitu sistem kubah baja Israel mampu membungkam kemampuan roket-roket Hamas yangmenyerang hampir seluruh wilayah yang dikuasai Israel. Ini artinya pihakmiliter Israel tidak punya data akurat tentang kemampuan roket perlawananAl-Aqsssam yang terus menggempur Israel sepanjang hari tanpa henti.

Penyebab kegagalanini adalah intensitas dan kepadatan serangan roket dalam sekali luncur yangmencapai 50 roket dalam sekali serang. Bahkan kadang-kadang sampai mencapai 130roket dalam 90 detik. Ini sangat menyulitkan sistem kubah baja Israel. TerkadangAl-Qassam sering mengirim roket palsu yang dikejar oleh kubah baja padahal itu roketbodong alias tidak memiliki hulu ledak.

Peneliti AbuAmer mengisyaratkan bahwa pihak-pihak lembaga studi riset dan media massaIsrael menghujani sejumlah kritikan kepada penentu kebijakan politik danmiliter Israel karena sejumlah kegagalan dalam banyak bidang selama agresi keGaza. Sehingga sejumlah hasil dianggap merugikan Israel dan menguntungkanPalestina terutama pihak perlawanan bersenjata.

“Israelmelihat di akhir babak agresi kali ini di Gaza bahwa Hamas berhasil menjalankantugasnya. Sebab Hamas menyadari bahwa pihaknya dihadapkan kepada peluangspesial untuk meraup dukungan lebih dan mampu menanamkan kesadaran dalam dirirakyat Palestina dan kesadaran Israel bahwa tidak mungkin memisahkan antaraGaza dan Al-Quds. Sementara Israel ingin memisahkan antara sektor-sektor diPalestina Gaza Tepi Barat Al-Quds. Hamas ingin sebaliknya dan itu berhasil. KeberhasilanHamas ini terlihat dalam teriakan warga dalam aksi jalanan mereka &ldquoYa Qassamya Habibi&hellip remukkan Tel Aviv&hellip&rdquo Sembari mengibarkan bendera Hamas dan posterpimpinannya.

Terkaitperilaku Israel terhadap perlawanan di Jalur Gaza Abu Amer menilai situasitergantung kepada banyak pertimbangan dan dinamika akibat tumpang tindihkepentingan banyak pihak di arena Palestina. Terkadang kepentingan itu justrusaling bertarbrakan.

Sejumlahsekenario diperkirakan akan terjadi Abu Amer memperkirakan genjatan senjataakan bertahan dalam waktu yang sangat terbatas. Hal itu karena dua sisi: baikpihak perlawanan Palestina atau penjajah Israel membutuhkan masa tenang ini. Sementaraperlawanan berusaha merekontruksi apapun yang diluluhlantakkan oleh perangIsrael di Gaza. Israel bisa jadi akan menggelar pemilu ke-5 jika pihak-pihakterkait gagal membentuk pemerintah stabil. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied