Tue 6-May-2025

Israel: Konfrontasi dengan Hamas Belum Berakhir Gaza Tantangan Nyata

Sabtu 12-Juni-2021

Para pakar dan analis Israel mengatakan bahwa meskipun roket-roketdari Gaza sudah tidak ada yang terbang lagi namun konfrontasi antaraperlawanan Palestina dan pendudukan Israel belum berakhir. Mereka menyatakan bahwaGaza merupakan tantangan keamanan bagi pemerintah baru Israel.

Seorang orientalis Israel mengatakan “Satu bulan telahberlalu sejak pecahnya pertempuran (agresi) baru-baru ini di Gaza. Sementara Israelmelakukan kampanye balas dendam yang diam-diam terhadap Hamas. Meskipun roket-roketsudah tidak terbang lagi di atas kepala orang-orang Israel sesungguhnya konfrontasiini belum berakhir setelah Israel mengancam akan mengembalikan Gaza ke kondisibeberapa tahun yang lalu dan itu sudah dilakukan.”

Dalam sebuah artikel di surat kabar Maariv Jacky Khoujimenambahkan bahwa “Gaza hari ini menghadapi masalah dalam pembekuan hibahkeuangan Qatar. Kemungkinan akan bermasalah dengan arus listrik. Truk-truktangki yang berangkat setiap hari melewati persimpangan Kerem Shalom membawaserta bahan bakar untuk pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza belumterlihat di sana selama sebulan atau lebih. Sementara area penangkapan ikantelah dikurangi menjadi enam mil dan sebagai akibatnya hasil menangkap ikanhampir nol.&rdquo

Dia menyatakan bahwa “penyeberangan Erez ditutup untuk masukdan keluar para pedagang Palestina dan pasien dari Gaza. Dana dari Qatarseharusnya tiba minggu ini tetapi dihentikan atas instruksi dari Tel Avivmeskipun kita menghadapi 100.000 penerima manfaat yang masing-masing menerima$100 per bulan ada puluhan ribu pegawai negeri yang menerima gaji ala kadarnyadan kedua elemen ini keluar dari pundi-pundi pemerintah Qatar denganpersetujuan Israel.&rdquo

Dia menekankan bahwa “jika tidak ada solusi untuk masalahhibah Qatar Hamas dapat mengevaluasi situasi lagi dan berpikir tentangbagaimana bertindak karena kekurangan listrik seperti di masa lalu dangangguan aliran dolar merupakan langkah keras terhadap Hamas dan apa yangIsrael lakukan melalui sanksi-sanksi ini adalah sebuah sarana strategi yangmengkompensasi inferioritas militer tetapi jika tidak memberikan apa yangpantas untuk Palestina di Gaza Hamas akan mengambilnya dengan paksa dan Anda melihatbahwa bahasa adalah sarana untuk memuaskan publik Palestina.

Sementara Lilach Shoval penulis Israel mengatakan &ldquoTantangankeamanan di Gaza akan menjadi penting bagi pemerintahan Israel berikutnyaterutama bagi para menteri yang akan dilantik di awal. Arena di Jalur Gazameledak dan tentara Israel sedang mempersiapkan segala kemungkinan. Setiapinsiden keamanan akan menjadi operasi uji coba bagi pemerintahan baru denganorang-orang yang tidak memiliki banyak pengalaman keamanan.”

Dalam sebuah artikel di surat kabar Israel Today dia menambahkan “Realitaskeamanan tidak menunggu pemerintah baru. Pemerintah Lapid-Bennett yangdiharapkan akan diumumkan dalam dua hari ke depan tidak akan memiliki hariistirahat di arena keamanan tetapi arena yang paling eksplosif dalam waktudekat adalah Gaza meskipun perang terakhir berakhir kurang dari sebulan yanglalu konflik lain akan berkembang bersamanya.”

Dia menyataka “Pembentukan pemerintahan baru akan merupakantitik sensitif di waktu yang tepat. Tidak menutup kemungkinan bahwa Hamas akanmencoba mengganggu transisi pemerintah. Dalam evaluasi-evaluasi yang dilakukanminggu ini ditemukan bahwa pilihan yang masuk akal adalah bahwa kelompok-kelompokbersenjata tidak akan menembak senjata ke arah Israel seperti yang merekalakukan selama pecahnya perang terakhir.”

Dia menyatakan “Di hari-hari terakhir telah terjadi peningkatanlaporan kontak mengenai kesepakatan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas.Indikator-indikator mengkonfirmasi bahwa kontak memang terjadi seperti biasatetapi hal itu hanya datang dari pihak Palestina terutama dengan publikasifoto baru Gilad Shalit selama penahanannya selain siaran klip audio. Para pakarIsrael mengklaim bahwa mereka sedang memeriksa klip audio tersebut untukmemastikan itu tidak palsu.&rdquo

Dia menjelaskan “Walaupun di Israel ada banyak orang yangmemperkirakan bahwa kesepakatan pertukaran tawanan dapat dicapai dalam beberapaminggu hingga beberapa bulan sesungguhnya kesenjangan antara kedua belah pihakmasih besar. Israel menolak untuk membebaskan tawanan yang berpartisipasi dalamaksi-aksi yang menewaskan orang Israel.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied