Tue 6-May-2025

Mantan Presiden Tunisia: Saif Al-Quds Runtuhkan Arogansi Zionis

Jumat 11-Juni-2021

Mantan Presiden Tunisia Munshif al-Marzuqi mengatakan &ldquoSemangatjuang rakyat Palestina di front paling berbahaya bisa jadi merupakan factor utamayang mengejutkan penjajah zionis dan mengevaluasi kebijakannya pergerakanyang dipimpin generasi baru ini sebelumnya diduga bisa menerima realitas danmereka rela menjadi warga Israel namun yang terjadi di luar dugaan.&rdquo

Dalamseminar politik yang digelar Pusat Study Strategis Yabus Senin lalual-Marzuqi menambahkan &ldquoKetika saya melihat persoalan Palestina maka sayamelihatnya lewat pertempuran yang dilakukan rakyat Palestina mewakili umatuntuk mengembalikan kedaulatan dan kehormatannya dan melepaskan diri daritirani internal dan ekspansi eksternal.&rdquo

MenurutAl-Marzuqi dalam rentang sepuluh tahun terakhir persoalan Palestina berada diranah kekalahan yang dialami musim semi Arab yang pada hakikatnya ketika musimsemi Arab kalah maka persoalan Palestina juga kalah karena pertempurannyasatu meski kondisinya berbeda.

Dalamrentang seputuh tahun terakhir ini kita dapatnya sebagai saat yang tersulitmenimpa bangsa Palestina bahkan mulai ada wacana seakan persoalan Palestinatelah berakhir terutama pasca politik Amerika di masa kepemimpinan DonaldTrump dan rangkaian normalisasi perdamaian rezim Arab dengan penjajah zionisyang dipimpin Emirat yang sangat berperan dalam memukul musim semi Arablanjut Marzuqi.

Al-Marzuqiberpendapat bahwa sejumlah pihak tidak menginginkan adanya demokrasi karenasecara alami akan memerangi Israel bangsa yang merdeka tidak akan menerimapenjajahan bukti nyata yang kita lihat ada di masa kepemimpinan almarhum PresidenMohammad Mursi ketika ada banyak saluran komunikasi dan situasi di Gazasangat banyak kemudahan dibandingkan saat ini.

Sehinggamusim semi Arab kemudian terkalahkan dan penghapusan persoalan Palestinamenyertainya.

Al-Marzuqimenyebutkan bahwa pertempuran &ldquoSaif Al-Quds&rdquo membuktikan semua prediksi zioniskeliru dan upaya membungkam perlawanan Palestina sebagai bentuk perdamaiantidak berhasil dan bangsa yang bergerak untuk meraih kemerdekaan tidak akankalah meski butuh waktu yang panjang dan kita bisa melihatnya bagaimangempitanya bangsa Arab mendukung perlawanan Palestina membela Al-Quds danMasjidil Aqsha.

Pertempuranini menjadi titik balik yang menggagalkan semua rencana yang telah disiapkanselama bertahun-tahun termasuk Deal of Century Perjanjian Abraham dannormalisasi yang memaksa sejumlah negara Arab tunduk pada ancaman seperti yangdialami Sudan berbeda dengan Emirat yang menjadi pionir normalisasi denganzionis di kawasan.

Al-Marzuqimenjelaskan pertempuran &ldquoSaif Al-Quds&rdquo berhasil memahamkan semua pihak bahwakekuatan telah berubah sehingga kita lihat bagaimana sikap Mesir dalamberinteraksi dengan perlawanan di Gaza dengan berupaya memperbaiki citranyasecara social lewat komunikasi dengan Hamas.

Dan capaianterpenting yang direlaisi &ldquoSaif Al-Quds&rdquo adalah mengembalikan persoalanPalestina ke pusaran umat dan menyatukan bangsa Palestina dalam menghadapi penjajahzionis pungkas Al-Marzuqi. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied