Ruang Operasi Gabungan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza mengumumkanbahwa mereka akan berbicara jika penjajah Israel memutuskan untuk kembali kesituasi sebelum 11 Mei merujuk pada berita tentang pawai bendera Zionis dansituasi di Sheikh Jarrah serta seluruh Kota Suci al-Quds.
Dalam pernyataannya Ruang Operasi Gabungan Perlawanan mengatakan bahwapihaknya memantau dengan cermat perilaku penjajah Zionis di Kota Suci al-Quds. Perlawananakan berbicara jika musuh memutuskan untuk kembali ke kondisi sebelum 11 Mei. &ldquoKamitidak akan mengizinkan pendudukan Israel mengekspor krisis internalnya kepada rakyatPalestina&rdquo tegasnya.
Perlawanan meminta massa rakyat Palestina di al-Quds Tepi Baratdan wilayah yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 (Palestina 48) untukterus menghadang penjajah Israel mengobarkan semangat dengan berbagai caradan tidak membiarkan penjajah Israel memuluskan rencana Yahudisasi dan permukimannya.Perlawanan mengingatkan kepada rakyat Palestina bahwa mereka akan menemukanperlawanan berada di pihak mereka siap untuk mendukung mereka pada saat yangtepat.
Ruang Operasi Gabungan Perlawanan mengingatkan tentang pertempuranSaif al-Quds di mana rakyat Palestina dan perlawanannya telah menorehkan epik kepahlawanandalam menghadapi penjajah Zionis. Rakyat dan perlawanan telah berhasil membekapdan menggagalkan rencana penjajah yang bertujuan memaksakan fakta baru di KotaSuci al-Quds dengan menggusur warganya dan mengejar mereka serta berusaha membagiMasjid al-Aqsha secara tempat dan waktu.
Perlawanan mengatakan &ldquoPenjajah Zionis yang pengecut telah salahperhitungan. Mereka mengira bahwa lingkungan sudah kondusif untuklangkah-langkah sembrono dan tidak mereka perhitungkan. Mereka mengira memilikikesempatan emas untuk mengutak-atik kesucian dan konstanta Palestina. Namunrespon yang ada datang secepat kilat. Dan perlawanan yang telah membangunkekuatannya selama bertahun-tahun demi al-Quds yang menanggung beban blokade dankelaparan bersama rakyatnya tidak mungkin berpangku tangan. Maka tidak adajalan lain keculi membela dan mendukung aksi warga al-Quds rakyat di TepiBarat.&rdquo
Mobilisasi rakyat Palestina di wilayah pendudukan 1948 dan umat dimana-mana telah membuat bingung perhitungan pendudukan Israel. Akhirnya penjajahIsrael  paham bahwa Al-Aqsha memiliki perjuang-pejuangyang tidak akan ragu untuk mempertahankan kesuciannya tidak peduli apa pun. biayanyayang kemudian memaksa penjajah Israel menghentikan agresinya. (was/pip)