Hamasmemperbarui seruannya kepada otoritas Saudi Selasa (8/6) untuk membebaskanpara tahanan Palestina terutama Dr. Khudri yang berusia lebih dari 80 tahundan menderita sejumlah penyakit.
Hal itudisampaikan dalam siaran pers pimpinan Hamas Rafat Murroh bersamaan denganjadwal persidangan para tahanan Palestina di Saudi Arabia termasuk wakil Hamasdi Saudi Mohammad Khudri.
Murrohmenganggap penahanan Khudri dan rekan-rekannya sebagai kezaliman besar danpenghinaan terhadap bangsa Palestina dan perjuangannya serta mencorenghubungan Palestina &ndash Saudi.
TokohHamas ini menyeurkan kepada pemimpin Saudi untuk membuat keputusan berani danbertanggung jawab menghapus persoalan ini dan segera mengakhiri persidangandan mengembalikan para tahanan kepada keluarga mereka terutama karena merekatak melakukan pelanggaran apapun.
Dalamkonteks ini Dr. Khudri dan rekannya di penjara dan juga keluarganya menjadikorban kezaliman dan mengalami penderitaan sepanjang dua tahun ini sehinggakezaliman dan penderitaan mereka harus diakhiri ungkap Murroh.
Pada9 September 2019 Hamas menginformasikan penahanan wakil mereka di Saudi Dr.Khudri dan puteranya oleh pemerintah Saudi. Hamas menyebutkan bahwa Khudrimerupakan penanggung jawab hubungan Hamas dengan Saudi sepanjang dua decade laludan menempati posisi sebagai salah satu pimpinan Hamas.
PenahananDr. Khudri dalam kampanye  penahanansejumlah warga Palestina yang tinggal di Saudi tanpa ada penjelasan lebihlanjut.
Sementaraitu menurut pengawas HAM Euro-Mediterania (yang berkantor di Jenewa) dalamrilisnya pada 6 September 2019 silam Saudi menahan paksa 60 orang Palestinatermasuk Khudri dan puteranya.
Sejakkasus penahanan ini Riyadh belum memberikan penjelasan apapun terkaitpenahanan warga Palestina di Saudi. (mq/pip)
