Gaza
Dalam program tayangan TV Aljazeera &ldquoYang Tersembunyi Lebih Dahsyat&rdquo yang tayang Ahad sore kemarin kelompok perlawanan Palestina mengungkapbahwa kasus pembebasan tawanan dari penjara Israel menjadi prioritas utama.
Dalam tayangan itu Brigade Izzuddin Al-Qassamsayap militer Israel menayangkan rekaman suara salah satu serdadu Israel yang merekatawan di Jalur Gaza sejak tahun 2014.
Serdadu Israel yang tidak diungkap namanya itu itumengatakan &ldquoSaya berharap Israel bekerja membebaskan kami. Saya bertanya-tanyaapakah pasukan yang ditawan tidak bisa dibebaskan. Saya setiap hari mati. Saya berharapberada dekat di dekapan keluarga saya.&rdquo
Kasus Tawanan Jadi Prioritas
Kesimpulan dari wawancara dalam programAljazeera ini menurut pengamat politik Eyad Al Qara bahwa kasus tawanan menjadiprioritas utama perlawanan dan langkah menempuh jalan menyandera serdadu Israelsebagai tawanan sebagai pilihan untuk dilakukan kembali. Bahkan selama perangSaif Al-Quds upaya menawan serdadu Israel sudah dilakukan.
Wakil panglima Brigade Al-Qassam Marwan Isamengungkap saat muncul pertama kali di depan media bahwa pihak BrigadeAl-Qassam berusaha menambah tawanan pasukan Israel dalam perang Saif AL-Quds.
Kepada Pusat Informasi Palestina Al Qaramenyatakan bahwa Marwan Isa merupakan unsur penting dalam mengelola proses perundinganyang beberpa saat lalu berhasil selain memimpin Al-Qassam dalam mewujudkan DealPerjanjian Pembebasan Tawanan.
Al Qara mengisyaratkan bahwa perlawananmemiliki kemampuan dalam mengelola isu perundingan dengan bijaksana dankemampuan tinggi selain mengelola perang urat saraf dalam persembunyian untukmenculik pasukan Israel.
Israel harus membayar harganya dan tidak jalanlain untuk membebaskan pasukan mereka yang ditawan di Jalur Gaza. Ada pesan menenangkanuntuk tawanan Palestina di penjara Israel bahwa sudah terjadi kemajuan dalamperundingan. Namun membutuhkan kesabaran.
Pintu Harapan dan Percaya Diri Pada Tempatnya
Kolumnis Sari Orabi menyampaikan di halamanFacebooknya soal analisisme bahwa siapapun yang berhasil menyandera seorang seorangpasukan setelah menang dalam pemilu maka dia tidak akan berfikir membentuk pemerintahandan tidak akan membiarkan perlawanan perlawanan untuk diserahkan kepadaotoritas. Ini disampaikan Orabi menanggapi sebagian cuitan sebagian pihak bahwakecenderungan Hamas usai menang pemilu 2006.
Orabi mengatakan pihak yang menolak membebaskanserdadu Shalit dengan kompensasi pembebasan blockade tidak akan berfikir memerdekakanGaza dari isu nasional Palestina sebagaimana dusta yang disebar oleh pejabat otoritasPalestina di Tepi Barat.
Ia mengisyarat bahwa perlawanan Palestina masihkukuh dalam perundingannya tidak basa basi tidak gentar ancaman negara-negaratidak lentur karena kebodohan mediator atau godaan penjajah dan masih Amanah dalammemegang proyek pembebasan dengan ijin Allah.
Perlawanan Palestina yang seperti ini menjadiduri di jantung penjajah Israel dan gerbang harapan kemuliaan dan harga diribangsa Palestina dan umat Islam.
Media Perlawanan
Terkait munculnya sosok tokoh-tokoh utama perlawanandi media-media massa yang besar menurut pakar propaganda politik HaidarMasdar memberikan analisis lain bahwa media perlawanan kini menjadi saranamelebihi kantor berita dari pembentukan ikut bermain menekan dan menggiring danhingga berunding.
Ini adalah perkembangan pemberdayaan denganpemahaman kuat dari kelompok perlawanan. (ar/pip)