Suratkabar &ldquoYediot Aharonot&rdquo berbahasa Ibrani edisi Jumat (5/6) mengungkappembentukan 14 unit oleh panglima militer Aviv Kokhovai untuk melakukan studyterkait agresi terakhir ke Gaza.
Menurutsurat kabar agresi militer terakhir ke Gaza mengungkap minimnya kinerja aparatintelijen Israel (Shabak) dalam berinteraksi dengan Hamas dan memahami struktursayap militernya Brigade Syahid Izzudin Al-Qassam.
Disebutkanbahwa capaian yang belum direalisir adalah tidak mampu memprediksi strategiHamas secara benar dan kebijakan terowongan &ldquoMetro Hamas&rdquo  dan sangatjelas bahwa Hamas tak terdampak dengan tipuan militer Israel.
Suratkabar menyatakan factor mengejutkan yang belum terealisir dan rencanapenyerangan yang gagal terhadap terowongan hal itu bisa terlihat dengan jumlahprajurit Hamas dan Jihad Islami yang meninggal dalam perang terakhir yang takbertambah.
Istilah&ldquoMetro Hamas&rdquo digunakan pertama kali oleh panglima militer Israel Aviv Kohavibeberapa hari pertama agresi ke Gaza tepatnya pasca pembantaian yangdilancarkan pesawat tempur Israel di Gaza utara dimana pesawat tempur Israelmenghujani Gaza timur dengan 200 gempuran udara dalam waktu kurang darisetengah jam bertepatan dengan masuknya informasi menyesatkan di sejumlahmedia local Israel dan internasional terkait kesiapan militer melancarkanperang darat ke Gaza. (mq/pip)
