Tue 6-May-2025

Ahlam Balita Ini Tidak Pernah Tinggalkan Foto Ayahnya Sejak Gugur

Rabu 2-Juni-2021

Ahlam Mahmoud Al-Khalidi gadis kecil berusia satu setengah tahunini mengungkapkan kerinduannya kepada ayahnya dengan caranya sendiri diaselalu melekat wajahnya pada foto ayahnya yang diperbesar dan menciumnyasepanjang hari.

Bayi mungkil itu tidak tahun apa yang terjadi pada ayahnya. Tapidia hanya tahu bahwa foto itu adalah wajah ayahnya. Bahwa dia adalah orang yangdicintainya di hati kecilnya. Karenanya dia terus menciumnya setelah ciuman-ciumanayahnya meninggalkan kedua pipi mungilnya.

Lelaki yang ada dalam foto tersebut adalah Mahmoud Al-Khalidipemuda berusia 25 tahun tersebut gugur dalam pemboman sebuah rumah warga yangdilancarkan oleh pesawat tempur pendudukan penjajah Israel rumah tersebutbiasa dia lewati dalam perjalanannya menuju tempat kerja di toko roti Al-Yaseendi pintu masuk kamp pengungsi Al-Bureij.

Peran utama

Mahmoud memiliki peran utama dalam keluarganya. Karena dia adalahputra tertua. Dia memiliki tujuh saudara perempuan dan dua saudara laki-laki.Dia yang mengurus urusan mereka dan menunaikan banyak tanggung jawab untukibunya setiap hari.

Tanpa arah Ahlam berlarian berputar di dalam rumah berulang kalimenyentuh foto-foto ayahnya Mahmoud. Dia bertukar pandang dengan neneknya NyonyaAhlam dan kemudian mencium foto ayahnya sambil tersenyum.

Kepada Pusat Informasi Palestina ibu Mahmoud mengatakan “Putrakukesayangan dan harta yang berharga di hatiku. Akan tetapi bom penjajah Israel merenggutnyawanya tanpa rasa bersalah. Hari itu adalah saat terakhir dia di rumah. Diamenyiapkan makanan untuk makan siang. Lalu dia keluar dan gugur syahid dalam pembomanyang dilancarkan pesawat penjajah Israel di sebuah rumah dalam perjalanan ketempat kerja.”

Sang ibu menuturkan bahwa pemboman penjajah Israel tersebut mengubahgadis hidup Ahlam menjadi yatim. Mahmoud meninggalkan istrinya yang hamil limabulan. Dia kini kehilangan perbincangan Mahmoud yang selalu dia bicarakankepadanya tentang kejahatan-kejahatan yang dilakukan pendudukan penjajah Israelterhadap warga sipil Palestina.

Dia melanjutkan “Putra saya adalah orang yang penuh kasih. Diaselalu ceria dan merawat sembilan putra dan putri saya. Dia adalah pencarinafkah utama bagi keluarga saya. Dia memikul tanggung jawab besar dan diaselalu memenuhi kebutuhan adik-adiknya.”

Darah dan anggota tubuh

Ahmed saudara laki-laki Mahmoud setiap hari dia menggantikanperan kakaknya setelah dia meninggalkan rumah. Dia teringat kakaknya saatmenyaksikan gerakan Ahlam di halaman rumah saat dia mencium foto ayahnyasetelah dia pergi dan tidak akan kembali.

Kala itu Ahmed bergegas untuk melihat dua rumah yang dibom olehpesawat tempur Israel dengan tujuh rudal di kamp pengungsi Al-Bureij. Dia ikut mengangkutpara korban yang terluka dan para syuhada yang gugur bersama dengan denganparamedis. Dia tidak tahun bahwa saudaranya adalah salah satu dari korban yanggugur.

Kepada Pusat Informasi Palestina Ahmed mengatakan”Mahmoud mendengar suara pengeboman dan mencoba berlindung di dekat salahsatu rumah tetapi pengeboman itu menghantam rumah yang sama dengan tempat diaberdiri. Tubuhnya terbang terlempar dan dia terluka parah.”

Puing-puing rumah yang dibom mengubur tubuh Mahmoud. Ketika mobil ambulanstiba ambulans tersebut membawa 4 orang yang terluka termasuk seorang lelakitua seorang bayi perempuan seorang pemuda dan seorang wanita dengan lukasedang hingga ringan.

Dia melanjutkan “Pemboman itu mengakibatkan empat orangterluka dan seorang gugur yang tidak diketahui identitasnya. Mereka membawanyake rumah sakit dan jasadnya didiamkan selama 3 jam tanpa identitas. Ketikakami memeriksa keberadaannya kami tidak menemukannya di toko roti tempat diabekerja atau dengan teman-temannya jadi saya bergegas ke rumah sakit danmengenalinya dari ikat pinggangnya.”

Pecahan peluru dari rudal merobek kepalanya menyembunyikanwajahnya dan menyebabkan luka di kaki kanannya luka robek di kaki kiri danpecahan peluru di perutnya yang membuat sangat kesulitan untukmengidentifikasi tubuhnya.

Rekan-rekan Mahmoud memberi tahu saudaranya Ahmed setelah insidenkematiannya mereka mengatakan Mahmoud sempat berjabat tangan dengan parapekerja toko roti dan memeluk mereka di jam-jam terakhir hidupnya sebelummemberi tahu mereka bahwa agresi penjajah Israel tersebut sangat parah danbahwa dia akan pulang untuk beristirahat dan kembali lagi kemudian. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied