Tidak lebih dari dua minggu berlalu sejak penghentian agresi Zionisdi Jalur Gaza para delegasi resmi Arab dan Eropa di berbagai negara mereka mulaiberebut menuju Jalur Gaza yang terluka. Masing-masing memiliki tujuan dan upayasendiri di tengah-tengah kartu kekuatan yang dimiliki perlawanan Palestina diGaza yang memungkinkannya membuat terobosan besar dalam perimbangan permainanpolitik dan lapangan dengan penjajah Zionis.
Pemain utama
Langkah-langkah diplomatik ini tidak akan mungkin terjadi jikabukan karena citra gemilang yang dihadirkan oleh perlawanan Palestina di Gazadi mana mereka mampu menang dalam pertempuran “Pedang al-Quds” saatmenghadapi agresi terakhir penjajah Israel yang membuat penjajah Israelmengalami seburuk-buruk kekalahan dan sebaliknya penjajah Israel menargetwarga sipil termasuk anak-anak wanita dan orang tua serta objek dan tempattinggal sipil.
Analis politik Mustafa al-Sawaf mengatakan kepada PusatInformasi Palestina “Perlawanan Palestina di Jalur Gaza mampumengambil peran sentral dan penting di arena lokal dan regional. Perlawanan menjadipemain kunci yang menerapkan perimbangannya dengan kekuatan penuh.”
Al-Sawaf menjelaskan bahwa buah dari upaya yang dilakukan olehperlawanan selama bertahun-tahun persiapan mulai membuahkan hasil hari ini ditengah gerakan diplomatik yang pertama dimulai dengan kunjungan Kepala IntelijenMesir ke Jalur Gaza sebagai bagian dari ziarah politik ke Gaza yang telahmenjadi kiblat politik penting pada tahap saat ini.
Dia menyatakan bahwa Jalur Gaza adalah satu-satunya pintu gerbangMesir pada tahap saat ini untuk kembali ke arah politik dan memimpin dunia Arablagi melalui upaya pemerintah Amerika untuk mewujudkan kepentingan.
Dia menambahkan “Oleh karena itu perlawanan akan bersediamenerima perjanjian gencatan senjata jangka panjang yang akan mewajibkanpendudukan penjajah Israel untuk kembali ke perbatasan tahun 1967.” Dia bertanya-tanya”Apakah pendudukan Israel memiliki cukup keberanian dan keyakinan untuk terpaksamundur ke perbatasan 1967 ini?”
Dalam pernyataan sebelumnya Ketua Hamas di Gaza Yahya al-Sinwartelah mengkonfirmasi kemungkinan gerakannya menerima solusi sementara yang akanmengarah pada penarikan diri pendudukan Israel ke perbatasan tahun 1967. Akan tetapidia mengajukan pertanyaan serupa seperti al &ndashSawaf “Bisakah dunia mewajibkanIsrael untuk kembali ke perbatasan 1967 sebagai perjanjian tansisi sementara?!”.
Garis terdepan yang berbeda
Selama tujuh dekade pendudukan Zionis atas tanah Palestina dansepanjang sejarah revolusi Palestina dunia mengabaikan isu perjuanganPalestina. Namun itu tidak lama sampai kemudian sekelompok pahlawan Palestinamembawanya kembali ke garis terdepan untuk memimpin dunia.
Pamandangan hari ini benar-benar berbeda. Kondisi kali ini bukanuntuk mendapatkan simpati seperti pada tahap-tahap sebelumnya akan tetapi kaliini agar rakyat Palestina memiliki kata pertama dan terakhir dan di atas angindalam memaksakan perimbangan politik di wilayah tersebut.
Haji dengan semua jenisnya
Sementara itu analis politik AdelSamara meminta umat Islam di seluruh belahan dunia yang berniat untuk berhaji keMekah untuk mengarahkan dana mereka yang mereka alokasikan untuk ritual iniuntuk mendukung Gaza dan rakyatnya. Dia menyatakan bahwa jumlah jamaah harisetiap tahunnya melebihi tiga juta orang.
Dalam wawancaranya dengan PusatInformasi Palestina Samara menyatakan bahwa Gaza kini telah menjadi kiblatyang sesungguhnya bagi semua jenis haji dalam bentuk dana politik dan ekonomi.Dia memperingatkan kemungkinan Palestina jatuh ke dalam apa yang disebutnya”Oslo Baru”. Dia menegaskan bahwa perlawanan Palestina telah merealisasikanpencapaian besar yang dapat dibangun dengan kuat. Dia juga memperingatkanterhadap semua upaya untuk merusak pencapaian ini dan membelokkan jalannya.
Dia mengatakan “Apa yangdiperlukan dari semua orang Palestina adalah mempertahankan pencapaian ini dan memotongtotal jalan tanpa jatuh ke dalam perangkap Oslo Baru dengan mengarahkan semuajenis dukungan terutama keuangan dan ekonomi ke Jalur Gaza yang dapat menjadipenghalang jalan bagi semua upaya untuk melemahkan pencapaian ini secarapolitis.”
Analis politik ini menyatakan bahwaberpihak pada perlawanan Palestina dan mengadopsi dirinya sebagai bagian dariporos perlawanan di wilayah tersebut dapat menjadi bendungan yang tak tertembusdalam menghadapi semua upaya untuk membubarkan pencapaian perlawanan ataumelemahkan perlawanan Palestina.
Sebelumnya Sinwar telahmengungkapkan bahwa ada koordinasi tingkat tinggi antara perlawanan Palestina danporos perlawanan di wilayah tersebut dan bahwa masa depan dapat menyaksikanperkembangan yang luar biasa dalam hal hubungan lapangan berkaitan denganmenghadapi penjajah Israel dan mengekang agresinya.
Samara menyerukan kepada rakyatPalestina pentingnya menerapkan dan memperkuat persatuan mereka di lapangansepanjang keberadaan mereka dapat menggagalkan upaya politik apa pun yangbertujuan memanipulasi kontradiksi dan perbedaan politik rakyat Palestina.(was/pip)