Jurubicara kementerian luar negeri Qatar Luluah Khatir menyatakan Doha terbukauntuk berperan menjadi mediator antara Washington dan Hamas.
Dalamwawancara dengan kantor berita Rusia &ldquoSputnik&rdquo Selasa (1/6) terkaitseputar kemungkinan Doha menjadi tempat pertemuan antara &ldquoHamas&rdquo danWashington  jubir menyatakan bahwa Qatarterbuka sebagai mediator kapanpun dibutuhkan dengan keyakinan penuh akanurgensi mediator untuk perdamaian dan stabilitas internasional.
Amerikamenempatkan gerakan Palestina ini sebagai &ldquoTeroris&rdquo meski Hamas memenangkanpemilu legislative terakhir yang diselenggarakan di wilayah Palestina tahun2006 silam.
Terkaitperan Mesir dalam mediasi gencatan senjata Khatir mengatakan &ldquoKami mengapresiasiperan yang dimainkan Mesir dalam komunikasi gencatan senjata di wilayahPalestina terjajah dan kami tengah mengupayakan penguatan upaya bersama denganMesir dan sejumlah negara Arab lainnya.
Padabeberapa pekan lalu Qatar dan Mesir bekerjasama menghentikan perang antarafaksi perlawanan Palestina di Gaza dan militer Israel yang berlangsung selama11 hari.
Keduanegara saat ini tengah mengokohkan gencatan senjata dan mendorong rekonstruksiGaza menyatukan barisan Palestina dan menghentikan kejahatan Israel terhadapwarga Palestina di Al-Quds dan Tepi Barat terjajah.
Pada13 April lalu terjadi ledakan situasi di wilayah Palestina akibat kejahatanbrutal yang dilancarkan pasukan kepolisian Israel dan imigran yahudi diAl-Quds terutama di Masjidil Aqsha dan sekitarnya di kawasan Syekh Jarrahpihak Israel berupaya mengosongkan 12 rumah keluarga Palestina danmenyerahkannya kepada imigran yahudi.
Meresponpelanggaran luar terhadap Masjidil Aqsha dan kejahatan terhadap kaum muslimindi dalamnya pada 28 Ramadhan bertepatan dengan 13 Mei 2021 faksi-faksiPalestina di Gaza menembakan puluhan roket ke permukiman Israel yang berdekatandengan Gaza.
Padahari yang sama militer Israel melancarkan agresi brutal ke Gaza darat udaradan laut yang menewaskan sekitar 256 warga Palestina termasuk 66 anak-anakdan 39 wanita serta 17 lansia sebelum kemudian berakhir dengan gencatansenjata pada 21 Mei.
Faksi-faksiperlawanan melakukan serangan balasan dengan menembakan ribuan roket kesejumlah kota Israel yang menewaskan 13 orang dan melukai ratusan lainnya.(mq/pip)