Kepalabiro politik Hamas Ismail Haniyah mengatakan Hamas menegaskan dalam semuakomunikasinya dengan para pejabat dan pimpinan dunia sebelum pertempuran Saifal-Quds dan sesudahnya bahwa Al-Quds tak bisa ditawar dan tak masuk dalamdeal perundingan apapun.
Dalampertemuannya dengan sejumlah pimpinan Hamas Haniyah memaparkan kepada sejumlahdubes dan diplomat Arab dan asing di Doha terkait penawaran para mediatorseputar persoalan Al-Quds dan agresi Gaza.
Haniyahmenjelaskan kepada para duta besar seputar kronologis agresi zionis ke Gaza motifdan dampaknya serta langkah kedepan yang telah dirancang untuk menanggulangiakibat pertempuran lalu.
KetuaHamas ini menegaskan bahwa pihak penjajah Israel harus bertanggung jawab atasagresi militer yang mereka lakukan.
Haniyahmengatakan penjajah zionis sengaja melancarkan agresi dan pelanggarannyaterhadap bangsa Palestina terutama di kota Al-Quds di distrik Syekh Jarrah danupaya mengusir warga Palestina dari rumah-rumah mereka upaya mengambil kendaliMasjidil Aqsha dan memasang perlintasan di gerbang Amod menuju Al-Aqsha pawaibendera Israel pada 28 Ramadhan dan upaya mereka menyerbu Al-Aqsha danmengosongkan masjid dari kaum muslimin dan peserta itikaf serta melukaipuluhan warga yang memicu keterlibatan perlawanan Palestina di Gaza.
Haniyahmenyebutkan bombardir dilancarkan penjajah zionis terhadap rumah warga danjaringan air listrik dan kawasan hunian serta pembantaian keluarga danpelanggaran terhadap semua norma dan hukum internasional yang memaksa pihakperlawanan merespon agresi dan gempuran ini dalam rangka membela bangsaPalestina.
MenurutHaniyah bangsa Palestina mengekspresikan emosinya dan penolakan terhadappelanggaran yang dilakukan penjajah zionis di Tepi Barat Al-Quds Gaza danwilayah 48 lewat gelombang unjuk rasa menentang kejahatan ini yang kemudiandisusul dengan aksi solidaritas di semua ibukota negara Arab dan internasional.
Haniyahmenyambut baik undangan dialog dengan Hamas sebagai langkah yang harusdiambil di saat yang sama menyerukan partisipasi untuk membantu rekonstruksiGaza serta apresiasi kepada sejumlah negara yang telah menyatakan ikutpartisipasi dalam proyek ini ditegaskan Haniyah bahwa rekonstruksi Gaza bagiandari persoalan kemanusiaan yang tak bisa diabaikan.
Selainitu Haniyah menegaskan urgensi persatuan nasional Palestina kita akan terusmembangun persatuan di lapangan untuk menyusun agenda internal Palestina danmembangun referensi nasional menyepakati strategi pembebasan Palestinadan  hak kepulangan pengungsi.
Haniyahjuga mendengarkan saran dan masukan dari sejumlah dubes yang focus padahubungan bilateral dan dukungan mereka terhadap persoalan Palestina sertakecaman terhadap kejahatan penjajah zionis. (mq/pip)