Negara pendudukan Israel belum pulih dari keterkejutannya menerima kerasnyaserangan dari perlawanan di Gaza sebagai respon terhadap pendudukan al-Quds danMasjid al-Aqsha oleh pasukan penjajah Israel dan para pemukim pendatang Yahudi.Pertempuran yang oleh perlawanan Palestina disebut sebagai pertempuran”Pedang al-Quds”. Pertempuran ini telah menciptakan perimbangan barudalam konflik dengan penjajah Israel yang mengembalikan gambar peta sejarahPalestina dari laut hingga sungainya yang telah mengagalkan proyek israelisasidan penjinakan warga Palestina di wilayah yang diduduki penjajah Israel sejaktahun 1948.
Dalam perang kali ini yang paling memprovokasi entitas pendudukan Zionisdan para pemimpinnya adalah bahwa warga Palestina di wilayah pendudukan tahun1948 berdiri bersama dengan warga al-Quds dan para pemuda di Tepi Barat merekabersama-sama melawan serangan Zionis yang mempengaruhi warga Palestina dari wilayahutara hingga selatan yang membuat penjajah Israel kebingungan dengan kalkulasidan rencananya yang terbukti gagal membungkam rakyat Palestina khususnya di wilayahPalestina yang didudki penjajah Israel tahun 1948.
Perang pembersihan
Sejak hari Ahad (23/5/2021) polisi pendudukan penjajah memulai operasipenangkapan besar-besaran di seluruh kota-kota dan desa-desa Arab di wilayah Palestinayang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 (Palestina 48). Warga Palestina menggambarkannyadi media sosial sebagai “pembersihan” dan perang sengit yangdilakukan oleh pasukan pendudukan penjajah Israel terhadap warga Palestina 48 setelahketenangan terjadi di semua wilayah Arab pasca terjadinya gencatan senjata dibawah naungan internasional dan regional antara entitas Zionis dan perlawananPalestina di Gaza.
Sejumlah warga Palestina gugur setelah situasi di wilayah Palestina48 meledak untuk pertama kalinya konfrontasi dan bentrokan terjadi meluas antarapasukan pendudukan Israel dan para pemuda Palestina. Akibatnya sejumlah wargagugur dan yang lainnya terluka. Sementara itu para pemuda dengan marah menyerbukantor-kantor polisi penjajah Israel dan Sinagog Zionis. Terjadi bentrok tanganantara pemuda Palestina dengan sejumlah pemukim Zionis.
Dalam operasi terhadap warga Palestina 48 ini polisi penjajah Zionismengatakan &ldquoOperasi yang diluncurkan ini akan menerjunkan ribuan polisipenjaga perbatasan dan pasukan cadangan secara intensif. Operasi menargetanak-anak muda yang dituduh oleh pendudukan Israel berpartisipasi dalamperistiwa yang belakangan ini meletus secara luas termasuk konfrontasi antarapolisi dan warga Palestina. Sementara itu para pemukim Israel ikutberpastisipasi bersama dengan para polisi penjajah Israel mereka membunuh danmelukai sejumlah warga Palestina.
Operasi tersebut sejauh ini telah menyebabkan penangkapan lebihdari 1.550 warga Palestina 48 sebanyak 150 di antaranya telah didakwa.
Menyulut api
“Jelas bahwa apa yang terjadi di dalam wilayah Palestina 48adalah kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan hal itu membuktikankegagalan semua rencana israelisasi warga Palestina dan menjinakkan merekauntuk menjadi orang Israel dan ini tidak terjadi.” Inilah yang dikatakanoleh pakar urusan Israel Adnan Abu Amer kepada Pusat Informasi Palestina.Dia menegaskan bahwa penjajah Israel sedang mengobarkan api dalam operasinyaterhadap warga di kota-kota dan desa-desa di wilayah Palestina 48.
Abu Amer menjelaskan bahwa keterlibatan rakyat Palestina secaraumum di wilayah Palestina 48 untuk mendukung al-Quds dan Gaza persis seperti apayang dilakukan rakyat Palestina dalam intifadhah batu pertama. Itu artinyabahwa operasi penangkapan yang baru-baru ini dilakukan penjajah Israel telahmendorong meningkatnya ketegangan kekacauan dan hilangnya kendali terutamadalam konteks memobilisasi aparat keamanannya untuk menangkap dan memburu para pemudaPalestina 48.
Sekitar dua juta orang Palestina tinggal di wilayah Palestina yangdiduduki penjajah Israel tahun 1948. Jumlah mereka sekitar 20% dari total populasidi negara pendudukan entitas Zionis. Serangan di al-Quds dan Jalur Gaza baru-baruini telah menunjukkan runtuhnya proyek-proyek israelisasi dan upaya untukmenjinakkan orang-orang Palestina di wilayah pendudukan 1948 sekaligusmembutikan komitmen warga Palestina 48 terhadap konstanta nasional merekamengingat masalah al-Quds dan al-Aqsha berada di atas prioritas konstantaPalestina.
Abu Amer mengatakan &ldquoApa yang terjadi menegaskan bahwa penduduk Palestina48 adalah orang Arab Palestina bukan orang Israel terlepas dari semua upaya penjajahIsrael untuk menjinakkan mereka dan mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakatZionis yang berarti memasuki cara baru untuk menangani mereka dari pihak negarapendudukan Zionis.”
Perang baru
Para aktivis Palestina di media sosial menggambarkan apa yangterjadi terhadap orang-orang Palestina di wilayah pendudukan 1948 sebagaiperang baru terhadap mereka di sana.
Aktivis Mona Hawa mengatakan “Operasi balas dendam yang hebohmenarget para pemuda Palestina di dalam wilayah Palestina 48 penangkapan terhadapsekitar 500 anak muda dalam beberapa jam merupakan teror intimidasi dankegilaan yang dipraktekkan oleh pasukan pendudukan Israel.”
Dia menambahkan “Dinas keamanan Israel Shin Betdengan bantuan polisi pendudukan Israel sedang menyiapkan perang terhadap orang-orangPalestina di wilayah pendudukan 48 di Nazareth Lod Umm al-Fahm al-Tira dankota-kota lain di tengah keheningan dan kebisuan dunia.”
Sementara itu aktivis Shorouk Halabi menulis bahwa polisi Zionismemiliki apa yang dia sebut “bank target” selama berjam-jam. Merekatelah merekrut ribuan petugas keamanan dari semua unit dan brigade termasukpenjaga perbatasan untuk melaksanakan operasi besar-besaran ini. Diamenggambarkan apa yang terjadi ini sebagai perang bukan hanya teror atau intimidasi.
“Ini adalah perang yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadaporang-orang Palestina di wilayah pendudukan 48. Perang ini akan dilakukan dibawah kedok keheningan yang memalukan” katanya. Dia menyerukan kepadamassa rakyat Palestina untuk segera mengambil tindakan untuk menggagalkanperang ini.
Aktivis politik Ahmed Abu Artema menulis “Penindasan sengit Zionisyang memprovokasi dunia dan mengepung Israel telah berakhir. Sekarang ini penindasansuam-suam kuku telah dimulai dengan meluncurkan operasi penangkapan secara luasdi antara orang-orang Palestina di wilayah pendudukan 1948 dan Tepi Barat sertamemperketat blokade di Jalur Gaza.”
Dia menjelaskan bahwa apa yang terjadi sekarang adalah kelanjutandari agresi yang harus dihadapi dengan alat perlawanan rakyat yang efektif.(was/pip)