Statemen direktur Badan Bantuan dan PemberdayaanPengungsi Palestina UNRWA di Gaza Matthias Schmale yang membela agresi Israelterakhir di Jalur Gaza terus menuai kecaman.
Schmaledalam wawancaranya dengan Televisi 12 Israel pada 23 Mei lalu mengatakan sudahpasti tidak diragukan soal akurasi bombardir yang dilakukan militer Israel di JalurGaza dan profesionalisme tingkat tinggi Israel dalam membombardir Gaza selama11 hari kemarin.
PimpinanUNRWA ini menambahkan militer Israel tidak memulai menyerang warga sipilkecuali beberapa kasus sebagai pengecualian hanya saja yang meresahkan adalahkorban yang ditimbulkan oleh serangan brutal ini.
Schmalesama sekali mengabaikan kejahatan kejahatan-kejahatan yang dilakukan Israel terhadapwarga sipil Palestina saat agresi Israel terakhir ke Jalur Gaza termasukterhadap pengungsi Palestina yang merupakan 70% dari warga Jalur Gaza.
Di kamppengungsi Shati 9 warga pengungsi gugur tewas 7 anak-anak dan dua perempuanyang mendapatkan bantuan dari UNRWA. Hal itu setelah pesawat tempur Israel denganenam roket menggempur rumah keluarga Ala Abu Hatab yang terdiri dari tigalantai tanpa peringatan dini.
Abu Hatabselamat dalam serangan itu bersama anaknya yang berusia 5 tahun sementarasemua keluarganya gugur dalam serangan ini.
Selamaserangan Israel 11 di Jalur Gaza sebanyak 254 warga gugur syahid semuaya wargasipil 64 di antaranya anak-anak 39 perempuan dan lebih dari 1900 oranglainnya luka-luka.
Hamas:Schmale Jadi Pengamat Militer
Sementaraitu Gerakan perlawanan Islam menyatakan tersentak dengan statemen Matthias Schmalesebab tiba-tiba mentahbiskan dirinya sebagai pengamat militer.
Dalamketerangannya kemarin Selasa Hamas menyatakan bahwa Schmale membela Israel yangmembidik warga sipil dan rumah-rumah mereka serta menganggap enteng kerugianbahkan memuji militer Israel dalam keakurasian terhadap target serangannya.
&ldquoKamiingatkan tuan Schmale bahwa dia ketua Badan Bantuan Pengungsi Palestina tugasutamanya adalah melindungi memberdayakan dan membantu pengungsi dan bukanmencari pembenar dari tindakan permusuhan dan agresi yang membunuh anak-anakdan menggusur rumah. Kami ingatkan saja bahwa dalam babak perang kali ini kamiPalestina kehilangan 250 warga 64 di antaranya anak-anak 39 perempuan danlebih dari 1900 orang lainnya luka-luka. Israel juga membombardir rumah-rumahsaat penghuninya ada di dalamnya. Ratusan Lembaga Kesehatan Pendidikan dan sosialdiserang.
Hamasmeminta UNRWA agar secara resmi meminta maaf kepada rakyat Palestina dan semuakorban agresi Israel atas statemen provokasi langsung kepada mereka danrumah-rumah mereka.
Hamasmeminta agar semua pejabat UNRWA untuk komitmen dengan tugas yang dibebankankepadanya oleh PBB dalam menjalankan tugasnya dalam melindungi membantu danmemberdayakan pengungsi. Sikap Schmale tidak perlu diulang.
Kolaborasidengan Israel
Di sisilain Gerakan Jihad Islami di Palestina menilai statemen Schmale justru mempromosikanpenjajahan Israel dan sengaja melakukan kesalahan untuk menjustifikasi tindakanterorisme terhadap warga sipil dan Gedung apartemen hunian sipil perdagangandan industry.
Schmaledinilai sengaja menutup mata terhadap fakta-fakta demi propaganda Israel yangmenghalalan darah warga sipil tak berdosa. Hal ini dinilai sebagai pujianmunafik terhadap militer Israel yang menghabisi keluarga Palestina.
JihadIslami menilai peran ketua UNRWA menjadi berbahaya karena melampaui tugasnyadan dia harus dipecat dari tugasnya. UNRWA juga diminta meminta maaf atasstatemen ketuanya.
FrontRakyat Palestina Minta Matthias Dipulangkan
Sementaraitu departemen urusan pengungsi di Front Rakyat Palestina meminta agar Matthiasdipulangkan dan diusir dari Jalur Gaza segera karena statemennya terakhirterkait agresi Israel ke Jalur Gaza sangat berbahaya.
FrontRakyat meminta agar UNRWA dan PBB minta maaf segera kepada rakyat Palestina ataskesalahan Matthias. (at/pip)