Surat kabar Israel Haaretz edisi Ahad (23/5/2021) mengatakanbahwa seorang pemukim Israel meninggal dunia disebabkan oleh luka yangdideritanya beberapa hari lalu akibat tembakan roket perlawanan Palestina dari JalurGaza.
Surat kabar tersebut mengklaim bahwa dengan kematian pemukim Israeltersebut maka jumlah orang Zionis yang tewas akibat pertempuran “Pedang al-Quds”naik menjadi 13 orang saja.
Peristiwa dan efek roket perlawanan Palestina serta bocoran media-mediaIsrael menunjukkan bahwa jumlah korban tewas jauh melebihi jumlah yangdiumumkan ditambah dengan sejumlah besar yang terluka sebagai akibat dari terkenatembakan roket perlawanan Palestina.
Pendudukan Zionis melancarkan agresi brutal di Jalur Gaza yangberlangsung selama 11 hari di mana sebanyak 279 warga Palestina gugur 69 diantaranya anak-anak 40 wanita dan 17 lansia. Sementara itu lebih dari 8.900 wargaPalestina luka-luka 90 di antaranya diklasifikasikan sebagai “sangat serius”.
Gencatan senjata antara faksi Palestina di Jalur Gaza dan Israelmulai berlaku pada hari Jumat (21/5/2021) pagi setelah 11 hari pertempuran berlangsungterus menerus.
Kota-kota dan permukiman-permukiman di Israel di selatan dan tengahmengalami serangan sekitar 4 ribu roket dari Gaza dalam 11 hari tersebut. Demikianmenurut saluran resmi Israel &ldquoKan&rdquo.
Puncak dari tembakan roket perlawanan Palestina terjadi pada harikedua agresi yang dimulai pada 10 Mei dan Israel menyebutnya sebagai operasi “penjagapagar” saat 480 roket ditembakkan ke wilayah Israel dalam sehari.
Sejak itu jumlahnya menurun menjadi antara 250 dan 400 roket perhari. (was/pip)