Mesir dan Bahrain pada hari Sabtu (22/5/2021) membahas upayarekonstruksi di Jalur Gaza dan menghidupkan kembali proses perdamaian di TimurTengah.
Hal tersebut terungkap dalam komunikasi telepon yang diterimaMenteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dari mitranya dari Bahrain Abdul LatifAl-Zayani untuk membahas perkembangan terbaru di ranah Palestina. Demikian menurutsebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir.
Seruan itu berkaitan dengan “penegasan pentingnya melanjutkankoordinasi antara kedua negara bersaudara mengenai perkembangan dalam masalahPalestina termasuk upaya rekonstruksi di Jalur Gaza.”
Kedua belah pihak juga menegaskan “pentingnya mendorong jalanpenyelesaian politik antara Palestina dan Israel dan menghidupkan kembaliproses perdamaian” menurut pernyataan itu.
Setelah 11 hari operasi militer penjajah Israel di Jalur Gazagencatan senjata mulai berlaku antara faksi-faksi Palestina dan pendudukanIsrael pada hari Jumat pagi.
Agresi brutal penjajah Israel di Gaza serta kekerasan yangdilakukan di Tepi Barat dan wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israelsejak tahun 1948 mengakibatkan 279 warga Palestina gugur termasuk 69anak-anak 40 wanita dan 17 orang lanjut usia. Sekitar 9 ribu orang warga Palestinaterluka 90 di antaranya diklasifikasikan sebagai “sangat serius”.(was/pip)
