Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza pada hari Ahad (16/5/2021) mengatakansebanyak 42 warga Palestina gugur dan 50 luka-luka akibat pembantaianmengerikan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis Israel di Jalan al-Wahdahdi pusat kota Gaza.
Wakil dari Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza Yusuf Abual-Rish mengatakan &ldquoPagi ini dunia terkejut dengan kejahatan keji yangdilakukan pasukan pendudukan Zionis Israel terhadap warga sipil yang ada didalam rumah mereka di mana penjajah Zionis memuntahkan senjata paling kuat danmematikan terhadap rakyat kami.&rdquo
Dia menambahkan “Senjata-senjata ini telah mengubah tubuhanak-anak menjadi bagian yang tidak dapat dibedakan. Di antara korban adalah dokterMueen Al-Aloul dan dokter Ayman Abu al-Auf. Dengan serangan terhadap keduapetugas medis ini mengungkap wajah buruk penjajah Zionis.”
Dia menyatakan bahwa penjajah Zionis dengan sengaja mengebominstitusi kesehatan dan menghambat pekerjaan tenaga medis di Gaza.
Abu al-Rish menyatakan bahwa serangan yang dilakukan penjajahZionis mencakup fasilitas layanan dasar penting di Gaza termasuk air listrikdan sektor kehidupan lainnya.
Dia menambahkan “Penjajah Zionis terus melakukan serangkaianserangan brutal terhadap orang-orang tak tidak bersalah dan terisolasisehingga penjajah ini telah mendaftarkan dirinya di garis depan dalam daftarkejahatan terorganisir.”
Menurut Departemen Kesehatan agresi Israel di Jalur Gaza yangberlanjut sejak Senin (10/5/2021) lalu telah menyebabkan 197 warga Palestina gugurtermasuk 58 anak-anak 34 wanita dan 15 lansia serta lebih dari 1.235luka-luka.
Menurut Abu al-Rish “Selama sepakan dihabiskan penjajah Zionisuntuk menarget institusi kesehatan menghancurkan pusat perawatan primer danjalan menuju rumah sakit menarget ambulans menghalangi aksesnya menargetpersonel kesehatan dan mencegah tim medis dan pasien agar korban bisamendapatkan perawatan.”
Dia menjelaskan bahwa agresi penjajah Israel telah menyebabkan eksodoslebih dari 40 ribu warga untuk mencari keselamatan dan tempat yang aman. Dia menjelaskanbahwa eksodos ini terjadi setelah warga kehilangan rumah. Hal ini membuatmereka menghadapi bahaya besar terutama dalam konteks merebaknya virus Coronayang masih menyebar di Jalur Gaza.
Abu al-Rish memperingatkan bahwa bahaya Corona muncul dengan terhalanginyapasien mendapatkan vaksin mengakses pusat-pusat pemeriksaan dan tempat-tempatdi mana mereka bisa menerima layanan kesehatan yang diperlukan.
Dia menyerukan perlunya mengendalikan penjajah dan memintapertanggungjawabannya atas kejahatannya terhadap rakyat Palestina. Dia menyerukandiakhirinya blokade dzalim terhadap Jalur Gaza yang memengaruhi semua aspekkehidupan yang terutama adalah sektor kesehatan.
Abu al-Rish meminta agar penyeberangan dibuka. Agar tim medis dapatsegera menjangkau kebutuhan sektor kesehatan. Dia menyerukan pasokan bantuanobat-obatan dan bahan-bahan medis habis pakai yang mendesak ke Jalur Gaza.
Dia kembali menyerukan kepada komunitas internasional untukmemberikan perlindungan yang diperlukan bagi institusi medis dan pekerjakemanusiaan serta untuk segera turun tangan untuk memasok Jalur Gaza dengan obat-obatandan bahan-bahan medis habis pakai. (was/pip)