Tue 6-May-2025

Ramallah: 23 Faksi Peserta Pemilu Tolak Penundaan Pemilu

Kamis 29-April-2021

Perwakilan dari 23 faksi peserta pemilu Palestina pada Rabu(28/4/2021) malam dalam demonstrasi di Al-Manara Square di Ramallahmenyatakan penolakan terhadap penundaan pemilu. Mereka menuntut agar pemiludigelar dan tidak tunduk pada keinginan pendudukan Israel yang mencegah pemiluberlangsung di al-Quds.

Para peserta menegaskan bahwa al-Quds harus tetap hadir dalampemilu dan bahwa faksi Palestina harus memberlakukan pemilu di kota suci al-Qudsdan membiarkan warga al-Quds untuk untuk memutuskan suara mereka pada hari pemilu.

Jurubicara Faksi &ldquoAl-Quds Janji Kami&rdquo peserta pemilu dari Hamas MuhammadSubha menegaskan bahwa pihaknya menolak keputusan untuk menunda pemilu. Dia mengatakan&ldquoKami terkejut karena mendapatkan bocoran penundaan pemilu setelah terlambat lebihdari 10 tahun.”

Dia melanjutkan “Kami senang telah mengakhiri perpecahan danmereformasi rumah internal Palestina. Hari beberapa pihak bersikeras menggangguperdamaian dan memicu kekhawatiran terutama terkait dengan perjalanan dan danroda pemilu.”

Subha menyatakan bahwa keputusan untuk menunda pemilu berartimembatalkannya dan hal itu berpihak pada kepentingan pribadi bukan rakyatPalestina.

Firas Birouche seorang pembela hak asasi manusia dan anggotakelompok gerakan pemuda juga menyatakan penolakannya terhadap keputusan untukmenunda pemilu dan mengatakan “Pemilu adalah hak konstitusional yangtidak seorang pun berhak untuk menundanya.”

Dia melanjutkan “Menurut undang-undang setelahdikeluarkannya keputusan pemilu tidak diperbolehkan untuk mengubah ataumembatalkan pemilu dan oleh karena itu siapa pun yang berusaha untuk menundapemilu adalah pelanggaran terhadap undang-undang Palestina.”

Dia menyatakan “Pesan saya kepada pimpinan Otoritas Palestinadan Fatah yang memonopoli keputusan kita semua harus berbagi hak ini karena pemiluini bukan hak milik siapa pun akan tetapi hak rakyat untuk memilih siapa yangmewakilinya.”

Nizar Banat kandidat dari faksi Kebebasan dan Martabat menegaskanbahwa al-Quds sangat berarti bagi setiap individu Palestina. Keputusan untukmenunda adalah monopoli dari Fatah dan Otoritas Palestina yang tidak bisaditerima.

Hani Al-Masry salah satu kandidat dari Faksi Kebebasan menegaskanbahwa pemilu adalah hak semua rakyat Palestina untuk memilih wakilnya.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied