Tue 6-May-2025

4 Keluarga Terancam Pengusiran Paksa Di “Syekh Jarrah” Al-Quds

Rabu 28-April-2021

KeluargaPalestina di Al-Quds tepatnya di kawasan Syekh Jarrah sangat khawatir dengansemakin dekatnya waktu pengosongan lokasi dan pengusiran paksa dari rumahmereka pada 2 Mei mendatang untuk kepentingan permukiman zionis.

Sejumlahkeluarga Palestina tetap bertahan tidak meninggalkan rumah mereka dirampokpemukim yahudi meski harus banyak berkorban mereka akan membela tanah warisankakek mereka yang telah tinggal disana sejak tahun 1956 dan berjuang sampaiakhir meski mendapat ancaman besar.

Sejaktahun 1972 warga Palestina di kawasan Syekh Jarrah menjadi korban pengusiranpaksa dan kemudian dibangun permukiman zionis di atas puing-puing rumahmereka yang diklaim bahwa tanah tersebut dahulu disewakan pemerintah Yordaniakepada keluarga yahudi.

Keluargayang terancam diusir paksa terus bertahan melawan secara hukum berdasarkankesepakatan yang telah dicapai tahun 1965 antara pemerintah Yordania dan badanPBB urusan pengungsi Palestina &ldquoUNRWA&rdquo.

Baru-baruini pengadilan Israel menolak banding yang diajukan pengacara keluarga SyekhJarrah.

PengadilanIsrael memutuskan keluarga besar: Alkurd al-Qasim al-Jauni dan Iskafi yangterdiri dari 7 keluarga 30 anggota keluarga termasuk 10 orang anak untukmengosongkan rumah sampai awal Mei depan. Sementara keluarga Dawudi Dajanidan Hammad sampai awal Agustus semuanya terdiri dari 7 keluarga dengan 25anggota keluarga termasuk 8 anak-anak.

Selainitu 500 orang warga Al-Quds yang tinggal di 28 rumah terancam pengusiranpaksa yang dilakukan kelompok permukiman zionis bekerjasama dengan pengadilanIsrael menerbitkan vonis pengusiran 7 keluarga Palestina meskipun warga memilikidokumen kepemilikan secara hukum.

Di lainpihak kelompok permukiman mengklaim kepemilikan tanah sejak sebelum tahun 1948.

AktifisAl-Quds Shalih Diyab salah seorang yang rumahnya terancam digusur mengatakankeluarga Palestina di kawasan Syekh Jarrah berada dalam kekhawatiran besardengan makin dekatnya waktu pengosongan rumah tanggal 2 Mei yang ditetapkanpengadilan Israel dan tengah menanti respon pengadilan atas banding dalam persoalanini.

MenurutDhiyab sejak 50 tahun lalu warga berupaya meminta pengadilan Israel untukmenentapkan kepemilikan tanah namun tak berhasil bahkan pengadilan Israeljustru memalsukan dokumen dengan menegaskan kepemilikan tanah bagi keluargayahudi dengan keberadaan mereka di kota ini.

Pada2 Mei depan pengadilan tinggi Israel akan menggelar persidangan untukmempertimbangkan keputusan pengusiran 4 keluarga dari rumah mereka di kawasanSyekh Jarrah.

Sementaraitu pemerintah Yordania dan PBB diminta untuk melakukan tekanan serius kepadapemerintah Israel untuk menghentikan pembersihan etnis dan apartheid terhadapwarga Palestina di Syekh Jarrah. Disebutkan bahwa perwakilan Uni Eropa pascamengunjungi warga Syekh Jarrah berjanji untuk menekan pemerintah Israel untukmenghentikan proses pengosongan rumah dan pengusiran paksa di kawasan tersebut.(mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied