UtusanUni Eropa di Palestina mengatakan proses pemilu tengah berlangsung di semua wilayahPalestina termasuk di Al-Quds merupakan hak bagi setiap rakyat Palestina danmenyerukan untuk tidak menghambat prosesnya.
Hal itu disampaikan wakil Uni Eropa di Palestina Sven Kuhn VonBurgsdrof dalam serangkaian pertemuan dengan pimpinan Palestina di kotaRamallah.
KepadaAnadholu Syahid Utsman biro media perwakilan Uni Eropa di Al-Quds mengatakanBurgsdrof menegaskan dalam pertemuannya bahwa proses pemilu di semua wilayahPalestina merupakan hak bagi semua rakyat Palestina dan semua pihak tidakboleh menghambat proses ini dan harus membantu menyukseskannya namun tidakdijelaskan bentuk hambatan dimaksud.
Terkaitpemilu di Al-Quds timur biro media menyebutkan bahwa wakil Uni Eropamenegaskan hak setiap warga Palestina mengikuti pemilu baik sebagai calonmaupun pemilih sesuai kesepakatan yang telah dilakukan.
WakilUni Eropa bertemu dengan anggota pimpinan gerakan Fatah Jibril Rajub AzamAhmad dan anggota pimpinan PLO Ahmad Magdalani.
OtoritasPalestina mengatakan pihaknya belum mendapat respon Israel atas permintaan ijinpemilu di Al-Quds timur sementara rakyat Palestina menegaskan pentingnyamenggelar pemilu di kota Al-Quds seperti halnya di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
PenjajahIsrael menduduki kota Al-Quds Timur bersamaan dengan Tepi Barat dan Gaza padatahun 1967 dan kota tersebut dianggap sebagai wilayah jajahan sesuai hukuminternasional.
Dalampertemuan tersebut Rajub meminta Uni Eropa untuk menekan Israel supaya tidakmenghambat proses pemilu Palestina di Al-Quds timur.
PihakIsrael tak hanya belum merespon permintaan Palestina untuk menggelar pemilubahkan mereka pada 6 April lalu melarang pertemuan dialog seputar pemilu yanghendak digelar di hotel kawasan Al-Quds timur.
Rajubmenulis di akun facebooknya penjajah Israel berupaya dengan segala cara untukmenggagalkan langkah mengakhiri perpecahan dan memperbarui legalitas system politikPalestina.
MenurutRajub selama beberapa bulan terakhir digelar sejumlah pertemuan intensifdengan semua faksi Palestina terutama dengan Hamas terkait kesepakatan jadwalpemilu sebagai pintu utama mengakhiri perpecahan antara Tepi Barat dan Gazayang telah berlangsung sejak tahun 2007 silam.
Dijadwalkanpemilu berlangsung dalam tiga tahap: Legislatif pada 22 Mei Eksekutif pada 31Juli dan Dewan Nasional pada 31 Agustus.
WargaAl-Quds timur pernah mengikuti sejumlah pemilu Palestina pada tahun 1996 2005dan 2006 sesuai agenda khusus yang disepakati antara Palestina dan Israelsaat itu pemungutan suara dilakukan di kantor pos Israel. (mq/pip)