Berbagai lembaga HAM dan sipil dari al-Quds dan Tepi Barat telahmenegaskan bahwa pemilu di al-Quds adalah kebutuhan masyarakat untukmemperbarui sistem politik Palestina dan penting untuk mengaktifkan lembagalegislatif dan pengawasan serta supremasi hukum.
Lembaga-lembaga tersebut – selama konferensi pers bersama yangdiadakan hari Senin (12/4/20210 – menegaskan bahwa mereka yang menunggukeputusan pendudukan Israel di al-Quds tidak ingin mengadakan pemilu dial-Quds. Lembaga-lembaga tersebut menuntut agar al-Quds tidak tunduk padaperhitungan atau pendapat dari faksi atau partai tertentu melainkan harus tundukpada perhitungan perlawanan dan tanah air.
Lembaga-lembaga ini menilai menunggu persetujuan pendudukan Israeluntuk menggelar pemilu Palestina di al-Quds adalah salah secara politik dannasional. Al-Quds harus diubah menjadi pertempuran dan tema pemilu yang seharusnyadiadakan tanpa kendali dan kontrol dari pendudukan Israel.
Direktur Lembaga HAM Al-Haq Shawan Jabareen menyerukan agar pemilihanumum di al-Quds menjadi medan pertempuran dengan pendudukan Israel agar kotaksuara ditempatkan di Masjid Al-Aqsha dan di gereja-gereja di al-Quds untukmembuktikan hak Palestina di kota al-Quds.
Jabareen menegaskan pemilu adalah kepentingan nasional yang harusdilindungi dan dilaksanakan agar tidak tetap menjadi duri di pinggang rakyatPalestina yang dimanfaatkan oleh penjajah Israel dan pemerintah Amerika.
Jabareen memperingatkan terhadap beberapa suara yang tidakmendorong tema al-Quds sebagai tema konfrontasi dengan pendudukan Israel dan memperkuatidentitas Palestina dan partisipasi serta melawan rencana yahudisasi terhadapkota tersebut.
Lembaga-lembaga ini menolak untuk menjadikan tidak adanya persetujuanpendudukan Israel sebagai dalih untuk menghambat dan tidak menggelar pemilu di al-Quds.Mereka menuntut agar pemilu tetapi berlangsung di al-Quds berdasarkan keputusannasional murni yang tidak menunggu persetujuan siapa pun.
Organisasi-organisasi tersebut menyerukan rakyat PalestinaPerserikatan Bangsa-Bangsa Cina dan Rusia untuk menjalankan pertempuran inidan mengandalkan kekuatan-kekuatan nasional Palestina dan lembaga-lembaganya dial-Quds.
Mereka menegaskan perlunya melakukan pertempuran nasional demokratisini dan mempermalukan pendudukan Israel di depan dunia. Karena pemilu merupakanhak asasi manusia yang paling dasar. (was/pip)