Puluhanwarga Palestina di wilayah Palestina 48 Sabtu (10/4) menggelar aksisolidaritas dukungan untuk Syekh Al-Aqsha tawanan Raed Sholah di kota UmmFahm terjajah.
Wargakota Umm Fahm menyatakan dukungan dan pembelaan terhadap syekh Raed beberapahari paca pemindahan beliau ke penjara Ya&rsquobud dari kota kelahiran beliau diUmm Fahm sekitar 250 km tanpa mengabarkan pemindahan ke petugas pertahanansipil.
Paraaktifis mengutuk kebijakan Israel terhadap syekh Shalah dan memperbaruipenolakan vonis terhadap beliau.
Sementaraitu para pengacara syekh Raed Shalah menyebutkan pemindahan beliau ditujukanuntuk membungkam kebebasan ekspresi yang dilakukan penjajah Israel terhadapsyekh Shalah dalam upaya mencegah aksi solidaritas pembelaan bagi tokohPalestina ini.
Parapengacara melihat pemindahan sebagai upaya intimidasi terhadap hak syekh Raeddan pelanggaran nyata terhadap HAM dan hukum.
Menurutpara pengacara pemindahan ini menegaskan bahwa Israel terus mengekangkebebasan syekh Shalah dan menghilangkan peran beliau dari public. Tak cukupdengan menuduh beliau dan menghukumnya dengan vonis penjara secara zalimtetapi juga berupaya mengalangi akses suara dan penderitaan beliau kepada khalayak.
Sejakawal masuk penjara syekh Raed mengalami penahanan yang keras pihak keluargadilarang berkunjung dan kebutuhan beliu seperti buku surat kabar dan majalahtidak diberikan.
Pihakpengadilan Israel pada 10 Februari 2020 lalu memvonis beliau penjara 28 bulandalam masalah konstitusi dengan pengurangan vonis 11 bulan yang telahdilaluinya dalam penjara.
SyehShalah berulangkali mendekam di sejumlah penjara Israel. Pertama tahun 1981kedua tahun 2003 ketiga tahun 2010 setelah itu ditahan selama 1 tahun diInggris kemudian kembali ditahan tahun 2016 dan sejak 217 didakwa dalam kasusyang dikenal dengan persoalan konstitusi.
SyekhRaed Sholah (Lahir pada 10 Novemberi 1958 di Umm Fahm) beliau memiliki seorangisteri dan 8 orang anak 3 laki-laki dan 5 perempuan.
Beliaumenyelesaikan S1 di fakultas syariah dan kemudian berjuang dan dikenal sebagaitokoh politik yang berhadapan langsung dengan kebijakan Israel yang menzalimihak-hak rakyat Palestina.
SyekhRaed digelari sebagai syekh Al-Aqsha beliau merupakan ketua sayap utaragerakan Islam di Palestina sejak tahun 1996.
Beliaupernah menjabat sebagai walikota Umm Fahm tiga kali berturut-turut antara tahun1989 2001 dan pada Agustus 2000 terpilih sebagai Ketua Asosiasi Al-AqshaUntuk Pembelaan Tempat Suci Islam beliau merupakan orang pertama yangmengungkap adanya penggalian yang dilakukan pihak Israel di bawah MasjidilAqsha. (mq/pip)