Komiteperencanaan dan pembangunan pemkot Israel di kota al-Quds Rabu (7/4) melakukanpertemuan untuk menyetujui pembangunan proyek permukiman di selatan kotaal-Quds hal itu untuk pertama kalinya sejak Joe Biden memegang tampukpemerintahan Amerika pada 20 Januari lalu.
Surat kabar Ha&rsquoaretz melaporkan komite ditengarai segeramenyetujui proyek pembangunan 540 unit permukiman baru di kawasan antaraal-Quds selatan dan Jabal Abu Ghanim Betlehem utara diapit dua permukiman HarHoma dan Givat Hamtos.
Menurutsurat kabar Israel tersebut otoritas Israel akan segera memulai membangunlebih dari 2000 unit permukiman di permukiman Givat Hamtos yang terletak dibagian selatan kota al-Quds.
Disebutkanbahwa pembangunan permukiman di Harhoma dan Givat Hamtos secara otomatis akanmengisolasi desa Bet Shafafa dari wilayah Palestina lainnya hal itu dalamupaya menciptakan perubahan geografi dan perluasan permukiman.
Menurutlembaga hukum perluasan permukiman di Harhoma dan Givat Hamtus akanmenghambat pembagian al-Quds timur dan barat dalam proses perundingan politikdi masa mendatang antara Israel dan Palestina.
Suratkabar Haaretz menyebutkan pembangunan di Harhoma merupakan persoalan sensitiveterutama bagi pemerintah Amerika dan internasional secara umum karenapermukiman tersebut merupakan satu-satunya yang dibangun di sisi bagianPalestina dari jalur hijau di al-Quds sesuai kesepakatan perundingan OSLO.
SebelumnyaPM Israel Benyamin Netanyahu mengumumkan dalam konferensi persnya terkaitrencana pembangunan 3500 unit permukiman di al-Quds timur dalam rangkaianperluasan permukiman di kawasan hal itu dalam upaya percepatan pembanunanpermukiman zionis di zona E1 yang dikenal pada pemerintahan mantan PresidenDonald Trump.
 Dalam konteks ini surat kabar menyebutkanproyek ini merupakan persoalan pelik bagi mereka yang berkeyakinan adanyaperubahan kebijakan Amerika yang akan memaksa Israel menggagalkan proyek ini.
Padatahun 2010 kebijakan Tel Aviv menyetujui pembangunan 1600 unit di Romat Salomomemicu krisis diplomatic Israel &ndashAmerika keputusan tersebut bersamaan dengankehadiran Wapres Amerika Joe Bidden ke Israel kala itu.
Denganterpilihnya Biden sebagai Presiden Amerika 10 tahun sejak krisis tersebutmasih menyisakan pertanyaan terkait sikap Biden pada proyek permukiman zionispasca pelantikan dirinya pada 20 Januari lalu.
PartaiDemokrat tempat bernaung Biden sebagai Presiden terpilih Amerika menentang proyekpermukiman zionis di al-Quds timur seperti yang mereka sampaikan dalamkampanye pemilu lalu. (mq/pip)