Anggotabiro hubungan internasional Hamas Basim Naim memaparkan kebanggaan dengankeragaman agama budaya dan social yang ada di Palestina sejak ratusan tahunlalu.
Dalamketerangan persnya terkait hari raya Paskah Ahad (4/4) Basim menyampaikanharapan kepada warga Kristen secara umum dan di Palestina secara khusus semogadipenuhi dengan kebahagiaan kebaikan dan keberkahan.
Basimjuga berharap semoga di hari raya Idul Fitri mendatang ada kebahagiaan dankebanggaan terutama untuk al-Quds dan memaparkan kebanggaan dengan keragamanagama budaya dan social yang dimiliki bangsa Palestina sejak ratusan tahunlalu yang hidup dalam kedamaian partisipasi dan tanggung jawab nasional.
TokohHamas ini juga menyampaikan kebanggaan dengan masyarakat Kristen di Gaza meskiminoritas dari sisi jumlah namun banyak berkontribusi memberikan dukunganpenghargaan dan bantuan bagi perjuangan Palestina.
Dalamkonteks lainnya penjajah Israel menyita harta seorang warga al-Quds Majid Ja&rsquobahdan menutup rekeningnya.
Menurutsumber di lokasi penjajah Israel menyita harta eks tawanan Majid Ja&rsquobah danmenutup rekeningnya seperti diberitakan Huriah News.
PasukanIsrael sebelumnya melakukan penggeledahan ke rumah eks tawanan Ja&rsquobah danmenyita uang senilai 8400 shekel yang diperuntukan bagi pendidikan anaknya.
Padabulan lalu pasukan Israel menangkap Ja&rsquobah dari rumahnya di kawasan Hutta kotatua al-Quds dan menahannya untuk keperluan interogasi.
Ja&rsquobahmerupakan eks tawanan yang pernah mendekam selama 7 tahun di penjara Israeldan kemudian kerap mendapat surat pemanggilan interogasi dan intimidasi.
Ja&rsquobahjuga dideportasi dari al-Quds dan Masjidil Aqsha beberapa kali dan untukjangka waktu yang cukup panjang dan terus diperpanjang kembali.
Pihakintelijen Israel menduduh Ja&rsquobah sebagai orang yang bertanggung jawab atasorganisasi Pemuda Al-Aqsha pasca gugurnya seorang pejuang al-Qassam MisbahAbu Shabih dan dipenjarakannya Nahad Zaghir.
Disebutkanbahwa kebijakan deportasi diberlakukan penjajah Israel terhadap para mantantawanan Palestina dalam rangka mengosongkan kota al-Quds dan Masjidil Aqshaserta memudahkan rencana yahudisasi kota.
PenjajahIsrael terus berupaya menghilangkap para tokoh dan aktifis al-Quds danmenjauhkan mereka dari masyarakat sehingga memudahkan realisasi al-Qudssebagai kota yahudi. (mq/pip)