Para pemukim Yahudi dengan mendapatkan perlindungan dan dukungandari otoritas pendudukan penjajah Israel merebut dan mengambil alih daerah Ainal-Hilweh sebelah timur provinsi Tubas di Lembah Yordan utara danmengubahnya menjadi kawasan wisata dan taman rekreasi bernama &ldquoAin Alam&rdquo.
Para pemukim Yahudi membangun kolam renang permainan untukanak-anak dan bangku-bangku untuk istirahat. Hal tersebut dilakukan untukmendorong para pemukim Yahudi lainnya untuk mengunjunginya secara berkalamereka memasang penunjuk tempat daerah tersebut bertuliskan “Ain Alam”sebagai ganti dari “Ain al-Hilweh”.
Warga Palestina Muhammad Abu Allan – seorang penduduk daerah itu &ndash mengatakanbahwa para pemukim Yahudi telah mengubah daerah Ain al-Hilweh menjadi sebuahtaman wisata untuk mengenang seorang pemukim Yahudi bernama “MosheBenjamin”.
Abu Allan menjelaskan bahwa para pemukim Yahudi memasang tanda papanyang menerangan siapa Moshe Benjamin dia adalah salah satu pemukim Yahuditerdahulu yang mulai menetap di daerah ini. Demikian di antara isi papantersebut.
Seruan untuk melindungi tanah
Abu Allan menyampaikan pesan celaan dengan mengatakan “Bahkantanah kami pemukim Yahudi yang mendiami dan membangunnya kembali untuk mengenangpara pemukim Yahudi yang datang dari luar Palestina dan kami hanya memahamiini ketika para pemukim mencengkeramkan tangannya lebih dan lebih lagi.”
Abu Allan mendorong warga untuk mengunjungi Ain al-Hilweh danmembangunnya kembali bersama anak-anak dan tkeluarga mereka. Karena Ainal-Hilweh merupakan salah satu tempat terindah di Palestina yang diduduki.
Situs istimewa
Ain al-Hilweh dianggap sebagai salah satu komunitas Badui merupakanbagian dari wilayah Wadi al-Malih berjarak 20 km dari propinsi Tubas. Asal-usulpenamaan lokasi tersebut dengan Ain al-Hilweh adalah karena daerah tersebutmemiliki kekhasan iklim yang hangat dan adanya mata air (Ain) yang manis(Hilweh) di dalamnya. Selainb itu daerah ini juga melimpah dengan airsehingga menjadikan daerah ini sebagai salah satu daerah pertanian danpenggembalaan yang menjadi tujuan dari banyak petani dan peternak di propinsitersebut.
Karena lokasinya yang khas dan istimewa yang menjadikannya sebagaipusat perhatian dan ambisi ambisi rencana permukiman Yahudi pihak penjajahisrael memperkuat kehadirannya di daerah tersebut dengan membangun kamp-kampmiliter dan pusat-pusat pelatihan. Sehingga daerah tersebut menjadi terkepung olehpermukiman-permukiman. Di timur dan berbatasan dengan permukiman Yahudi Makhouladan Maskyot di timur laut berbatasan dengan permukiman Yahudi “Ruten”dan beberapa kamp pelatihan militer.
Realitas yang sulit
Penduduk wilayah tersebut menjalani hidup dengan kehidupan yangmenyedihkan di tengah-tengah kondisi primitif dan sederhana akibat kebijakan-kebijakanpenjajah Israel yang memberlakukan pembatasan yang ketat terhadap mereka danmenolak memberikan izin bangunan kepada penduduknya meskipun hanya berupa tendapasti akan dibongkar oleh pihak penjajah Israel.
Sekitar 50 warga tinggal di tenda-tenda yang terbuat dari kain gonidan lembaran plastik yang tidak bisa melindungi mereka dari dinginnya musimdingin dan panasnya musim panas begitu juga dengan domba dan sapi mereka. Dan merekabergantung pada penggembalaan dan pertanian.
Ain al-Hilweh mengalami kekurangan terhadap semua layanan kesehatan.Warga yang sakit terpaksa menyewa kendaraan pribadi dengan biaya selangit untukpergi ke Tubas agar bisa berobat.
Pertarungan kontinyu
Pada awal Maret tahun lalu penjajah Israel menyerahkan surat pemberitahuankepada kepada warga di daerah tersebut berisi ancaman dan perintah pembongkarankarena daerah tersebut akan diubah menjadi zona militer tertutup. Pihak penjajahIsrael memperingatkan warga agar tidak berkeliaran di dalamnya dan bahkan dilaranguntuk memanfaatkan tanahnya.
Berdasarkan keputusan yang sewenang-wenang ini penjajah Israel akanmerampas 3.000.000 meter persegi tanah di wilayah Ain Hilweh dan menggusurwarganya meskipun mereka memiliki dokumen resmi yang membuktikan kepemilikanmereka atas tanah pertanian di daerah tersebut sebelum adanya pendudukanpenjajah Israel. (was/pip)
