Tue 6-May-2025

Israel Larang Pemulihan di dalam Kota Tua di Hebron

Senin 5-April-2021

Pasukan pendudukan Israel terus mencegah orang-orang di kota Hebrondan lembaganya melakukan pekerjaan restorasi dan pemulihan di perkampungan KotaTua termasuk Khan al-Wakala.

Imad Hamdan direktur Komite Rekonstruksi Hebron mengatakan bahwapasukan pendudukan Israel yang sedang membangun permukiman Yahudi di daerahKhan al-Wakala dan di perkampungan Kota Tua terus mencegah warga memulihkan danmerenovasi rumah mereka.

Hamdan menyatakan bahwa daerah Khan al-Wakala adalah situsbersejarah yang sebelumnya merupakan satu-satunya hotel di wilayah tersebutdan konstruksinya sudah ada sejak 400 tahun yang lalu dan digunakan oleh parapelancong dan musafir sebagai tempat peristirahatan rekreasi dan pemasaran.

Dia melanjutkan “Di lokasi ini yang terdiri dari dua puluhkamar tidur kami dapat memobilisasi dana untuk perbaikan dan pemulihan lokasiini dan perkampungan sekitarnya sebagai hotel dan kami memperoleh pendanaan. Akantetapi pendudukan Israel menghalangi kami untuk melakukan itu dan kami harus memindahkanproyek tersebut ke tempat lain.&rdquo

Hamdan menyatakan bahwa mereka berulang kali dilarang memulihkan danmerenovasi situs tersebut dengan alasan keamanan permanen dan lebih karenapemukiman Hisbah yang terletak di depan Jalan Syuhada dan di mana karavanberada.

Apartheid

Selama 25 tahun pendudukan Israel di pusat kota Hebron telahmenerapkan kebijakan apartheid secara terang-terangan yang bertujuan agar para pemukimpendatang Yahudi bisa tinggal di jantung kota Palestina yang penuh sesaktersebut.

Para pengunjung Kota Tua Hebron dan penduduknya menderita karenapembatasan yang dilakukan pendudukan Israel dan adanya pos-pos pemeriksaan militerpermanen yang didirikan penjajah Israel di pintu masuk ke kota dan sehinggamereka harus menjalani penggeledakan dan pemeriksaan identitasnya.

Warga di daerah jalan Syuhada juga menjadi sasaran seranganterus-menerus oleh para pemukim Yahudi yang berusaha untuk mengusir pendudukdari rumah dan tanah mereka dan mengubahnya menjadi koloni-koloni permukimanYahudi.

Menurut perjanjian Oslo beberapa bagian Hebron termasuk Kota Tuadan kampung Tel Rumeida dan Salaymeh dan lainnya berada di bawah kendaliIsrael.

Hal ini memungkinkan pendudukan Israel untuk memberlakukanpembatasan yang ketat dan berlebihan pada pergerakan warga Palestina. Untuk itumereka mendirikan 21 pos pemeriksaan militer permanen yang mewajibkan warga Palestinamenjalani pemeriksaan yang mempermalukan mereka saat melintasi pos-pos tersebut.

Kota Hebron menderita karena keberadaan lebih dari lima puluh kolonipermukiman Yahudi di mana sekitar tiga puluh ribu pemukim pendatang Yahudi tinggaldi sana yang terus bekerja untuk memperkuat cengkeramannya terhadap kotasecara keseluruhan. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied