Otoritas pendudukan penjajah Israel berusaha untuk mengusir warga Palestinadi Khirbet al-Razim dekat kota al-Samu pinggiran Hebron. Penjajah Israel merebuttanah mereka untuk kepentingan permukiman Yahudi. Hal itu merupakan upaya terusmenerus yang dilakukan penjajah Israel untuk memberantas setiap prosespembangunan dan penambahan baru di Khirbet tersebut.
Karena Khirbet ini memiliki urgensi strategis di Tepi Barat bagianselatan maka para pemukim Yahudi dengan difasilitasi dan dilindugi oleh pasukanpendudukan penjajah Israel melancarkan serangan dan tidak melampaui batasterhadap warga dan tanah mereka dengan tujuan untuk mengusir mereka dari sana secarapaksa.
Amer Al-Harini seorang penduduk di Khirbet Al-Razim menegaskanketeguhan dan ketabahannya untuk mempertahankan tanahnya meskipun daerahtersebut kekurangan infrastruktur air dan listrik. Dia menyatakan bahwasatu-satunya sumber pendapatan warga Khirbet adalah dengan beternak danbercocok tanam.
Al-Harini menambahkan ada 7 KK yang tinggal di Khirbet tersebut. Tiapkeluarga minimal terdiri dari 10 orang yang kesemuanya menuntut ketabahan dalammenghadapi aktivitas permukiman Yahudi.
Serangan terus-menerus
Sedangkan warga Issa Abu al-Kabbash dia membenarkan bahwa seranganyang dilakukan penjajah Israel terjadi terus-menerus siang dan malam. Sementarapara pemukim Yahudi melepaskan domba-domba mereka untuk menghancurkan hasilpertanian warga.
Abu al-Kabbash menyatakan bahwa serangan-serangan tersebut bertujuanuntuk menekan penduduk Khirbet dengan tujuan untuk mengusir mereka dari tanah tersebut.
Dia menjelaskan bahwa tanah Khirbet Al-Razim adalah milik orang-orangPalestina. Mereka memiliki dokumen-dokumen bukti kepemilikan tanah. Dia menyatakanbahwa dirinya dia lahir di daerah tersebut dan belajar di sekolah-sekolah yangada di sana.
Al-Kabbash menjelaskan bahwa penjajah Israel tidak mengizinkanwarga Palestina membangun walau hanya satu batu bata sekalipun. Mereka juga menghancurkanrumah dan barak untuk miliknya dan anak-anaknya serta mencegahnya menggali sumurair.
Dia menilai bahwa tindakan yang dilakukan penjajah Israel tersebut bertujuanuntuk mengusir orang-orang Palestina dari tanah tersebut dan merebutnya untukkemudian mereka tinggal di dalamnya. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak akanmenyerahkan tanahnya tidak peduli bagaimana penjajah Israel berusaha melakukannya.
Perjuangan untuk bertahan hidup
Sementara itu warga Ahmed Al-Za&rsquoarir mengatakan “Salah seorangpemukim Yahudi bersikeras untuk membangun di tanah saya. Dan saya menolaknya. Sehinggamembuat saya ditangkap dan berhadapan dengan masalah hukum dengan penjajah Israelakibat penolakan saya untuk meninggalkan tanah dan pembelaan saya untuk tetapmempertahankan tanah saya.”
Dia menambahkan “Saya pergi untuk mengajukan pengaduan atas pemukimYahudi yang melanggar hak saya tersebut. Akan tetapi saya terkejut karenatiba-tiba saya ditahan di penjara. Dia meminta saya untuk membayar denda 500 shekeluntuk pertama kalinya dan 1.000 shekel untuk kedua kalinya serta untukmenandatangani jaminan bahwa saya tidak akan menyakiti para pemukim.”
Al-Zaarir menyatakan bahwa dia menerima menjalani kehidupanprimitif yang sederhana agar tetap bisa tinggal di tanah tersebut yang luasnyadiperkirakan sekitar 1.700.000 meter persegi yang bersikeras hendak dirampasoleh penjajah Israel.
Dia menambahkan “Warga mendapatkan hal-hal yang sangat sederhanaseperti tenda dan sedikit makanan yang sama sekali tidak cukup untuk mereka bertahandan menghadapi ekspansi permukiman Yahudi yang semakin menambah penderitaan. Diameminta pihak-pihak resmi dan HAM untuk mengirim dukungan  kepada mereka.”
Beberapa daerah di Tepi Barat terutama di Hebron Lembah Jordandan desa-desa yang berdekatan dengan permukiman-permukiman Yahudi secara terus-menerusmengalami serangan dari penjajah Israel dan para pemukimnya dengan tujuan untukmerampas lebih banyak tanahnya membangun jalan permukiman dan mengusir warganya.(was/pip)