Pemerintah penjajah Israel kembali memaksa duawarga Al-Quds kemarin Ahad untuk menggusur dan merobohkan rumah mereka sendiri diIsawiyah dan Sufat jika tidak ingin didenda uang oleh Israel sebagai ganti biayaperobohan.
Sumber-sumber setempat di baldah Isawiyah Al-Qudsutara menjelaskan bahwa warga Al-Quds Sami Muhammad Abid dipaksa merobohkanrumahnya sendiri seluas 100 meter2 setelah menerima suratpenggusuran. Padahal rumah itu baru dibangun beberapa bulan saja.
Selain itu warga Al-Quds di kampung Ras Khamisdekat kamp pengungsi Sufat Muhammad Shabah juga dipaksa Israel merobohkanrumahnya sendiri.
Warga Al-Quds ketiga juga dipaksa menggusurrumahnya sendiri di Isawiyah untuk menghindari denda uang dari Israel.
Seabgian warga Al-Quds terpaksa menggusur rumahmereka sendiri dimana biaya penggusuran dibebankan kepada pemiliknya jika tidakdigusur sendiri. Denda itu terblang mahal.
Para aktifis Al-Quds dan lembaga HAM menyerukanagar dibentuk lembaga masyarakat untuk menghadang politik yahudisasi Israel inidi kota Al-Quds.
Aktivis al-Quds Muhammad Abu Hams menjelaskanbahwa lembaga-lembaga masyarkat khususnya HAM harus menghadang politikpenjajah Israel ini.
Apalagi kota Al-Quds menjadi ajang percepatanproses penggusuran pengusiran pengekangan dan peningkatan sanksi-sanksikepada mereka dari Israel.
Abu Hims menyerukan agar massa harus bersatumenghadapi Israel penjajah dan yahudisasinya. Massa memiliki kekuatan. Sebagaimanapada 2017 dimana warga Al-Quds berhasil menggagalkan aksi Israel menyitagerbang Al-Aqsha.
Sejak 1967 Israel telah menggusur 2000 rumahdi Al-Quds selain politik rasis memusuhi sistematis terhadap warga Al-Quds. Israelingin menguasai penuh dan yahudisasi warganya.
Israel ingin menghabisi keberadaan wargaAl-Quds kemudian akan menempatkan warga Yahudi. Sementara itu Israel mempersulitijin bangunan bagi warga Al-Quds dan dengan mudah membangun proyek-proyek permukimanYahudi tanpa peduli dengan kesepakatan dan hukum internasional. (at/pip)