Pihak militer Israel kemarin Ahad mengumumkanbahwa desa Susya sebagai wilayah militer tertutup dan melarang para aktivissolidaritas untuk masuk ke sana.
Sumber-sumber setempat menyatakan pasukan Israelmenggerebek masuk ke desa Susya dan menutup wilayah itu dan ditetapkan sebagaiwilayah militer tertutup.
Sumber menyinggung bahwa proses penggerebekandilakukan untuk memudahkan masuknya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahuke wilayah itu untuk meresmikan wilayah bersejarah di salah satu permukiman Yahudidi tanah desa tersebut.
Para aktivis Palestina Aktivis-aktivisPalestina menyerukan warga untuk menggelar aksi protes hari ini Ahad untukmenghadang penggerebekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke desaSusya di Masafer Yatta selatan Hebron.
Sebelumnya kemarin Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu ke desa Susya di Masafer Yatta selatan Hebron akan ikutdalam pembukaan situs bersejarah milik salah satu  permukiman Yahudi yang dibangun di ataswilayah Palestina.
Netenyahu berniat merealisasikan infiltrasi inidi bawah sponsor Kementerian Pariwisata dan Peninggalan Bersejarah dipemerintah Israel.
Komunitas Anti Permukiman menyerukan warga danpihak-pihak yang bertanggungjawab bagi eksistensi Palestina di Susya untukmendukung aksi menghadang infiltrasi ini sebab dikhawatirkan warga pemukimYahudi ikut menggerebek. Semua pihak harus ikut dalam aksi unjuk rasa dan protesterhadap usaha yahudisasi wilayah tersebut.
Desa Susya menjadi sasaran dari operasipengusiran Israel terhadap warga Palestina di sana sejak lama dan semakinmeningkat serta mengkhawatirkan pada beberapa saat terakhir termasuk aksipenggusuran rumah-rumah fasilitas penangkapan warganya dan terror terhadappetaninya.
Susya atau Susyah adalah desa Palestinaterletak di timur kota Yatta di distrik Hebron yang dihuni oleh 400 warga yangmengandalkan pada pertanian beternak dan zaitun.
Desa Susya masuk dalam wilayah kategori Cmenurut kesepakatan Oslo yang dikuasai Israel secara sipil dan keamanan.
Israel membangun permukiman Yahudi Susya tahun1993 dan jumlah warga Yahudi di sana mencapai 737 orang di tahun 2006.
Tahun 1986 Israel penjajah mengusir wargaPalestina dari rumah-rumah mereka dengan alasan wilayah itu sebagai tamannasional dan terdapat peninggalan bersejarah.
PBB dan masyarakat internasional menilai bahwapermukiman-permukiman Israel di Tepi Barat illegal sesuai dengan hukuminternasional.
Belakangan aksi pengusiran dan penggusuranserta perataan tanah di Tepi Barat semakin meningkat. Hal ini setelah Israelmengumumkan rencana aneksasi Tepi Barat yang menyasar wilayah kategori C.
Israel dan warga pemukim Yahudi terus berusahamengusir 16 desa di Masafer Yatta yang terletak ujung perbukitan Hebron ke arahdataran tinggi Negev yang dihuni 2200 warga Palestina yang tetap bertahan dantegar.
Israel menyebar permukiman-permukiman Yahudiuntuk memisahkan Masafer dari wilayah sekitarnya. Selain itu Israelmenyebarkan wilayah militer tertutup dan wilayah Latihan militer danpengekangan lalu lintas warga. (at/pip)