Hari Sabtu malam (13/3/2021) otoritas pendudukan penjajah Israelmemaksa keluarga Ahmed Hegazy dari kota Silwan selatan Masjid Al-Aqsha dial-Quds untuk mengosongkan rumah mereka sebagai persiapan pembongkaran rumahtersebut.
Khaled Abu Tayeh anggota Komite Pertahanan Tanah Silwan mengatakanbahwa pemerintah kota penjajah Israel telah menyampaikan surat pemberitahuankepada Hegazy untuk mengosongkan rumahnya seluas 90 meter persegi di kampung Ainal-Luza di Silwan sebagai persiapan untuk dibongkar dan dirobohkan. Hal tersebutdilakukan dengan dalih bahwa rumah tersebut tidak memiliki izin bangunan.
Dia menambahkan bahwa rumah tersebut telah dibangun sejak tahun 2014.Pemiliknya Hegazy berusaha untuk mendapatkan izin akan tetapi tidak bisakarena kendala dan persyaratan bangunan yang ditetapkan oleh pemerintah kotapenjajah Israel untuk tidak memberikan izin bangunan kepada warga al-Quds.
Euro-Mediterranean Human Rights Monitor (Euro–Med MonitorKondisi tersebut terjadi pada saat otoritas penjajah Israel memulaipembangunan proyek-proyek permukiman Yahudi di jantung komunitas Palestina di al-Qudssebagai upaya untuk melanggengkan kebijakan diskriminasi rasial terhadappenduduk Palestina.
Euro-Med Monitor mengungkapkansangat prihatin dan khawatir atas rencana pembongkaran yang sedang dipersiapkanoleh pemerintah kota penjajah Israel di kampung “Silwan” yangberdekatan dengan Masjid Al-Aqsha yang menjadikan puluhan rumah Palestina dibawah ancaman pembongkaran setiap saat.
Euro-Med Monitor mengatakanbahwa keputusan-keputusan dan rencanaIsrael terkait dengan evakuasi pembongkaran dan pemindahan warga Palestinaserta pendirian bangunan dan monumen Yahudi mencerminkan sistem apartheid yangditempuh oleh Israel yang bersandar pada undang-undang diskriminatif dankebijakan yang tidak adil.
Euro-Med Monitor menegaskanbahwa keputusan pembongkaran dan penggusuran yang dilakukan oleh otoritas penjajahIsrael tersebut dilakukan untuk mengukuhkan kebijakan sistematis sebagaibagian dari upaya untuk menggusur paksa warga Palestina sebagai bagian dariupaya untuk mengubah karakter demografis kota al-Quds yang diduduki penjajahIsrael. (was/pip)
