Rabu (3/2/2021) pengadilan penjajah Israel memutuskan untukmemperpanjang kurungan isolasi terhadap Syaikh Raed Salah selama 6 bulantambahan. Demikian dilaporkan oleh Kantor Informasi Tawanan.
Beberapa hari yang lalu pengacara Khaled Zabarqa mengungkapkanbahwa pengadilan Israel telah meminta perpanjangan isolasi terhadap Syaikh RaedSalah yang ditahan di penjara penjajah Israel.
Menurut Zabarqa pengadilan penjajah Israel mengajukan permintaan perpanjanganini dengan dalih bahwa Syaikh Salah memiliki posisi yang berpengaruh sertanilai moral dan sorotan media pada detail hidupnya karena dia dianggap sebagaiancaman keamanan bagi negara penjajah Israel.
Sejak 6 bulan lalu otoritas penjajah Israel talah mengisolasi SyaikhRaed Salah yang dipindahkan dari penjara Jalameh ke penjara Shikma di Ashkelonpada hari yang sama saat penahanannya dimulai.
Tim pembela Syaikh Salah menjelaskan bahwa “sejak dia masukpenjara dia mengalami kondisi penahanan yang sulit seperti larangan kunjungankeluarga serta tidak boleh diberikan barang dan kebutuhannya seperti bukukoran majalah dan lain-lain.”
Pada 10 Februari 2020 pengadilan penjajah Israel menjatuhkanhukuman penjara selama 28 bulan dipotong masa penahanan 11 bulan yang diahabiskan dalam penahanan.
Syaikh Salah menjalani berbagai hukuman di penjara Israel. Yang pertamapada tahun 1981. Yang kedua pada tahun 2003. Yang ketiga pada tahun 2010ketika dia ditangkap setahun kemudian di Inggris. Kemudian dia ditangkapkembali pada tahun 2016. Sejak tahun 2017dia menjari buron.
Syaikh Raed Salah lahir pada 10 November 1958 di Umm al-Fahmwilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948. Dia menikah dandikaruniai delapan anak tiga laki-laki dan lima perempuan. Dia merupakan salahsatu tokoh politik paling terkenal dan terkemuka dalam menghadapi kebijakan penjajahIsrael. Dia adalah orang pertama yang mengungkap penggalian di bawah MasjidAl-Aqsha. (was/pip)