Webinardigelar Konferensi Rakyat Palestina di luar negeri Kamis (4/3)) dengan tema: &ldquoUmatLawan Normalisasi&rdquo dalam sesi penutupan Konferensi Internasiolan LawanNormalisasi yang dimoderatori aktifis Nur Abu Ghaush dihadiri sejumlahaktifis dunia Arab dan Palestina yang bekerja melawan normalisasi denganpenjajah Israel.
AktifisMaroko Dr. Ahmad Waihaman mengatakan kordinasi dilakukan sebagai respon atasgempuran normalisasi belakangan ini sebagai sarana terbuka bagi setiap pihakyang peduli melawan normalisasi yang merupakan pengkhianatan terhadappersoalan Palestina.
Sangatpenting untuk mensosialisasikan bahaya normalisasi bagi bangsa Arab dan umatIslam. Disebutkan bahwa sejumlah konferensi Barat telah digelar di masa laluuntuk memecah umat dan menanam bibit zionis di kawasan Arab lanjut Waihaman.
PersoalanPalestina merupakan persoalan utama umat pihak Arab yang berdamai denganIsrael sama dengan mendukung kejahatan zionis terhadap hak bangsa Palestinaaktifis Maroko ini menyerukan untuk mengabaikan semua hal yang bisa memecahumat dan konsentrasi menghadapi serbuan normalisasi.
Sementaraitu anggota parlemen Tunisia Jamilah Kasiksi mengapresiasi langkah melawanpenjajah dan normalisasi yang dilakukan wanita Palestina di hari perempuaninternasional ditegaskannya bahwa wanita Palestina merupakan kebanggaan umat.
Jamilahmenyebutkan ketamakan zionis tidak berhenti di Palestina semata namunmenyasar negara Arab lainnya karena itu sangat penting untuk menghadapi proyekyang menghancurkan ini.
AktifisTunisia ini menegaskan pentingnya penyadaran umat atas proyek zionis berbahayaini dengan menghadapi normalisasi dan deal of century serta mengapresiasipenentangan yang dilakukan sejumlah anggota parlemen Uni Eropa terhadapkebijakan Israel di wilayah Palestina.
Darial-Jazair Ahmad Ibrahimi menyebutkan bahwa persoalan Palestina tidak bisadiperjual belikan karena merupakan persoalan umat Islam di seluruh dunia.
Kitaperlu keberanian nyata untuk menghadapi semua proyek zionis. Apa yang terjadisaat ini merupakan kekhawatiran Israel sehingga melakukan normalisasi dengansejumlah negara Arab.
Aktifisal-Jazair ini menyerukan kepada umat untuk keluar dari wilayah wacana menjadidukungan nyata terhadap perlawanan Palestina dan mereka yang berjaga diMasjidil Aqsha dan bangsa Palestina lebih memilih perlawanan tidak memilihperundingan OSLO yang menjual wilayah Palestina.
Hal yangsenada disampaikan mantan anggota parlemen Bahrain Dr. Nashir Fadholah danpara aktifis yang tergabung dalam kordinasi melawan normalisasi. (mq/pip)
