Elit Hamas Abdur Rahman Syadid menegaskan ancamanIsrael akan melarang elit dan kader Hamas untuk mendapatkan haknya memilih danmencalonkan diri dalam pemilu bisa menjadi motiv kuat untuk mengacak-acak pemiludan merusaknya.
Dalam keterangannya hari ini Rabu elit Hamasini menyatakan siapapun yang ingin kebebasan tidak akan diijinkan Israel. Elitdan kader Hamas di Tepi Barat tidak akan menunggu ijin Israel untuk melangsungkanhak mereka dalam memilih dan mencalonkan diri.
Syadid menilai ancaman Israel kepada elit dankader Hamas menghalangi mereka menjalankan haknya dalam mencalonkan dalampemilu menjadi motiv kuat untuk membatalkan pemilu dan mencerabut hak tersebut.
Ia menambahkan Israel berusaha mengintervensi denganmembuat maping pemilu rakyat Palestina dna mempengaruhi hasilnya melalupenangkapan dan ancaman. Ini tidak boleh terjadi.
&ldquoKonflik kami dengan Israel adalah konflikkehendak dan kemauan. Israel berusaha merusak kehendak itu dengan berbagaimacam cara dan kejahatan selama berdekade dengam membunuh menangkap mengusirmengdeportasi dan mengancam. Namun kami semakin kuat dan matang dalam menempuhjalan kemuliaan dan kebebasan.&rdquo Tegasnya.
Pemilu Palestina akan digelar pada 22 Meinanti. Namun Israel mengancam akan menangkapi sejumlah kader dan aleg Hamas.
Kemarin Israel menggeledah rumah aleg PalestinaSamir Qadhi dan Nayef Rajub eks tawanan Rizq Rajub di Hebron dan mengancam tidakboleh ikut pemilu.
Terakhir Israel juga menangkap elit Hamas ekstawanan Fazi Shawafitah setelah rumahnya di Thubas digeledah. (at/pip)