Ketua KomiteTahanan Politik Yordania di Arab Saudi Khader Al-Masheikh pada hari Senin(15/2/2021) mengumumkan bahwa pengadilan Arab Saudi menunda untuk mengumumkanputusan atas lebih dari 60 warga Yordania dan Palestina yang ditahan di penjarakerajaan Arab Saudi selama empat bulan.
Mengenai apayang terjadi Khader Al-Masheikh mengungkapkan dalam pernyataan khusus kepada kantorberita Arab Quds Press bahwa sidang hari Senin ini adalah sidang yangterakhir di pengadilan yang berlangsung selama setahun dengan tuduhan mendukungentitas teroris merujuk kepada bantuan amal yang diberikan kepada rakyatPalestina di Tepi Barat dan Gaza.
Diamenambahkan “Seharusnya setelah dua pekan sidang putusan akan diadakan.Akan tetapi yang mengejutkan adalah bahwa sidang putusan ditunda selama 4 bulanpenuh tepatnya sampai tanggal 11 Dzulqidah yang jatuh pada 21 Juni 2021.”
Diamelanjutkan “Keputusan pengadilan Saudi ini mengejutkan kita semuakarena tidak bisa dipahami dalam kerangka hukumnya.” Dia mempertanyakan “Bagaimanapara terdakwa menghabiskan setengah tahun pengadilan secara tidak adil.”
Diamenjelaskan bahwa para pengacara “mengharapkan putusan akan positif yangberpuncak pada pembebasan para tahanan mengingat transformasi politik danpembebasan sejumlah tahanan oleh Arab Saudi baik mereka adalah warga Saudimaupun Palestina tetapi semua keinginan mereka telah hilang oleh keputusanpengadilan hari ini.”
KhaderAl-Masheikh menyatakan bahwa penundaan tersebut “merupakan kejutan besarbagi para tahanan dan keluarga mereka karena sesi persidangan telah berakhirdan tidak perlu ditunda di tengah ekspektasi sebelumnya akan adanya terobosandalam berkas yang akan mengembalikan kasus tersebut ke bingkai awal.”
KhaderAl-Masheikh menegaskan bahwa keputusan pengadilan Saudi menyampaikan pesannegatif kepada semua pihak bahwa “kasus tahanan Palestina dan Yordaniabelum ditutup dan itu adalah cenderung kepada terjadinya eskalasi dan bahwakasusnya politis bukan yudisial. “
Diamenambahkan “Jika kasusnya adalah kasus hukum atau yudisial tentu sudah diputuskansejak lama karena para tahanan tidak melakukan kejahatan apa pun selama merekatinggal di Kerajaan Arab Saudi selama beberapa dekade.”
Pada Februari2019 Arab Saudi menangkap lebih dari 60 warga Yordania dan Palestina yangtinggal di sana dengan tuduhan “mendukung entitas teroris” mengacu padabantuan amal yang mereka diberikan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat danJalur Gaza. (was/pip)