Pusatpeneliti urusan tawanan Palestina menegaskan jumlah anggota parlemen Palestinayang ditahan penjajah Israel bertambah menjadi 11 orang setelah penangkapanterhadap aleg Yasir Daud Mashur (52) dari Nablus.
Direkturpusat peneliti Riyad al-Asyqar menjelaskan penangkapan ini merupakan yangkedua selama tahun ini menimpa aleg Palestina sebelumnya Israel menangkap alegMohammad Maher Badar (62) dari Hebron dan pada pagi ini pasukan Israel kembalimenangkap aleg Manshur setelah menggeledah rumah dan mengobrak-abrikperabotnya.
Al-Asyqarmenyebutkan aleg Yasir Manshur menjadi sasaran penangkapan seperti para aleglainnya lewat pemanggilan interogasi berkelanjutkan beliau beberapa kaliditahan jika dijumlahkan lebih dari 10 tahun terakhir ditahan pada tahun2019 dengan vonis 3 bulan sebagai tahanan administratif.
Menurutal-Asyqar penangkapan ini dalam rangkaian tekanan terhadap pemilu legislatifPalestina yang akan digelar pada Mei mendatang. Penjajah Israel dalam beberapapekan terakhir gencar menangkap para pimpinan Palestina untuk mengganggukelancaran politik Palestina.
Disebutkanbahwa penangkapan terhadap para anggota parlemen merupakan pelanggaran terhadapnorma dan konvensi internasional serta tidak ada dalih hukum dan hanyakeputusan politis sehingga biasanya mereka divonis dengan tahananadministratif.
Pusatpeneliti mengungkap bahwa jumlah tahanan aleg Palestina di penjara Israelmengalami peningkatan dan penurunan namun tak pernah berhenti sejak tahun2006. Jumlah terbanyak pernah mencapai 60 orang anggota parlemen yang ditahanmayoritas dari mereka bahkan pernah beberapa kali ditahan dan sampai saat initerdapat 11 orang yang masih ditahan. Termasuk aleg Khalidah Jarrar yangditahan sejak 17 bulan lalu.
Al-Asyqarkembali menyerukan kepada parlemen dunia dan segenap lembaga hukum dan HAMuntuk melakukan intervensi menekan penjajah Israel supaya menghentikanpelanggaran terhadap konvensi internasional berupa penangkapan terhadap anggotaparlemen terpilih dan segera membebaskan mereka semuanya. (mq/pip)
