Uni Eropa meminta pemerintah penjajah Israeluntuk menghentikan aksi penggusuran dan penyitaan paksa rumah-rumah warga Palestinadan agar mempermudah akses bantuan kemanusiaan ke masyarakat Palestina yangterdampak penggusuran.
Juru bicara kementerian luar negeriUni Eropa Petter Stano dalam keterangannya di akun Twitternya mengatakan &ldquoKamisampaikan penolakan kami yang tegas terhadap politik pembangunan permukiman Israel.Prosedur-prosedur terkait dalam konteks ini dinilai sebagai operasi pemindahanpaksa pengosongan dan penggusuran serta penyitaan rumah-rumah.&rdquo
Petter menambahkan aksi penggusuranluas sangat disayangkan karena terjadi selama beberapa tahun terakhir. Bahkan terusberlanjut meski di tengah pandemic covid-19.
Uni Eropa mengisyaratkan operasipembangunan permukiman ini menyebabkan sekitar 60 warga Palestina terusir 35di antaranya anak-anak sejak pasukan Israel menyita dan menggusur 46 bangunanmilik keluarga Palestina di wilayah Hamsah Fauqa di utara Ghur Yordania.
Juru bicara UE ini kembali menyatakan sikapUni Eropa yang menilai tindakan itu sebagai illegal sesuai dengan undang-undanginternasional dan menjadi menjadi penghalang bagi solusi dua negara.
Uni Eropa kembali menyerukan perluasanpermukiman yang terus menerus termasuk di wilayah Al-Quds Timur dan wilayah sensitiveseperti di Har Homa Giv&rsquoat Hamtos dan I1. (at/pip)
