Komiteperencanaan dan pembangunan Israel di Al-Quds menolak peta pengembangan danperluasan wilayah desa Walujah yang dibuat warga dengan dalih untukmempertahankan pemandangan alami dan pertanian tradisional di desa tersebut disaat yang sama komite menyetujui proyek pembangunan besar di sejumlah permukimandi kawasan yang sama seperti dilaporkan surat kabar Haaretz Senin (8/2).
Pascamenolak peta pengembangan wilayah Israel mengancam akan menggusur 38 rumahwarga Palestina di Walujah dan segera menerbitkan surat perintah penggusuranbersama puluhan rumah lainnya.
WargaWalujah dilarang membangun rumah mereka dengan dalih tidak ada petaperencanaan pembangunan di desa tersebut. Dimana otoritas Israel membagiwilayah utaranya ikut pemerintahan kota Al-Quds namun warga mengeluhkan tidakada layanan public dari pemerintah Israel di kota Al-Quds namun justrumendapatkannya dari otoritas Palestina.
Sejakdiduduki penjajah Israel tahun 1967 warga desa Walujah terpaksa membangunrumah mereka tanpa ijin pembangunan dan di beberapa tahun terakhir penjajahIsrael meningkatkan penggusuran rumah di kawasan ini.
PenjajahIsrael menggusur hampir 20 rumah Palestina di Walujah dan terdapat 38 lainnyayang terancam digusur. Untuk menghalangi penggusuran warga desa membuat petapengembangan sejak 15 tahun lalu dengan bantuan salah satu organisasi HAMnamun komite pembangunan Israel menolak peta ini dan pihak pengadilan Israelsetelah adanya banding dari warga meminta komite untuk mengevaluasi petatersebut.
Petapengembangan yang dibuat warga bertujuan untuk mendapatkan ijin melakukanrenovasi rumah dan membangun rumah lainnya.
Komitepembanguan Israel menginstruksikan untuk menjadikan kawasan di desa sebagaitempat wisata di masa mendatang dan ijin renovasi hanya untuk rumah yang telahdibangun sebelum tahun 1967 atau tahun yang berdekatan dengan itu.
Disebutkanbahwa warga bersama para aktifis terkejut dengan keputusan komite pembangunanIsrael tersebut karena komite menggabungkannya dengan keputusan sebelumnyauntuk membangun taman nasional dengan mengorbankan seribu acre lahan desa.
Komitepembangunan Israel berencana memperluas permukiman Har Ghilo yang berdampingandengan desa Walujah dengan mengorbankan lahan hijau lainnya. Menurut suratkabar Israel Haaretz langkah ini akan berdampak buruk bagi lingkungandisamping pembangunan tembok rasial pemisah yang mengitari desa Walujar daritiga arah. (mq/pip)