Kementeriandalam negeri Palestina di Gaza Kamis (4/2) mengatakan pihaknya terusberkomunikasi dengan Mesir untuk mencapai kesepakatan agar perlintasan Rafahbisa dibuka seterusnya.
Hal itudisampaikan juru bicara kemendagri Iyad al-Bazam via website resmi.
PadaSenin lalu pihak pemerintah Mesir membuka perlintasan darat Rafah yangberbatasan dengan Gaza selatan untuk para musafir dari dua arah selama 4 hari.
Al-Bazammengatakan &ldquoKami terus berkomunikasi melobi pihak Mesir supaya terus membukaperlintasan Rafah guna merespon kebutuhan kemanusiaan bagi warga di Gaza.&rdquo
Disebutkanbahwa perlintasan Rafah merupakan satu-satunya pitu gerbang bagi warga Gazadengan dunia luar dengan dibukanya perlintasan ini dapat berperan dalammengurangi krisis kemanusiaan dan jika ditutup akan makin menyulitkankehidupan warga Palestina di Gaza.
Jubirmenyebutkan pihak perlintasan di kementerian terus melakukan banyak upayauntuk membuka perlintasan selama 4 hari lalu guna memudahkan keberangkatanmusafir dan kedatangan yang tertahan sebelumnya.
Ditambahkannyasebelum perlintasan dibuka tercatat 7 ribu orang terdaftar untukkeberangkatan jumlah ini masih bisa bertambah karena kondisi mendesak yangdibutuhkan warga untuk keberangkatan.
Tercatatlebih dari 4200 musafir berangkat melalui perlintasan Rafah selama 4 hari laludan 1600 lainnya kembali ke Gaza perlintasan masih buka sampai Kamis petangkemarin kemudian akan ditutup pada Jumat pagi ini.
Sejakwabah Covid 19 menerpa kawasan pada Maret silam pihak pemerintah Mesir sepakatdengan Hamas untuk menutup perlintasan namun tetap dibuka dari waktu kewaktuuntuk alasan kondisi kemanusiaan. (mq/pip)