PM Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pagiini Kamis menunda kunjungan yang sudah dijadwalkan ke Emirat dan Bahrain pekanini.
Netanyahu menyatakan penundaan tersebut karenalockdown di Israel.
PM Israel sangat mengapresiasi undangan pangeranEmirat Muhammad bin Zayed dan Raja Bahrain Hamd bin Isa untuk mengunjunginegara mereka berdua.
Netenyahu mempertegas kembali apa yangdisebutkan perdamaian bersejarah yang diteken Israel bersama Abu Dabi (Emirat) danManama (Bahrain).
Pada pertengah Agustus lalu Emirat dan Israel menekenperjanjian normalisasi perdamaian dengan mediasi presiden Amerika kala itu DonaldTrump. Tidak sampai sebulan Trump mengumumkan perdamaian Israel dengan Bahrain.
Kedua negara teluk ini meneken kesepakatannormalisasi resmi dengan Israel pada 15 September 2020 di Gedung Putih.
Sementara itu sejumlah mantan anggota legislatif dan pakardari negara-negara Arab sore kemarin Sabtu mengecam sikap politik resmi Arabyang berdamai dan membangun hubungan normalisasi dengan Israel di saat penjajahini meningkatkan pelanggaran-pelanggarannya terhadap warga Palestina.
Para pembicara menegaskan pentingnya menghadapinormalisasi Arab &ndash Israel dan mematahkan segala upaya menghabisi Palestina danhak-hak rakyatnya serta menentukan mekanisme politik rakyat asosiasi untukmenghadang normalisasi ini.
Hal itu disampaikan dalam zoominari yangdiselenggarakan oleh Konferensi Rakyat Palestina Luar Negeri kemarin Sabtudengan tema Isu Palestina dan Normalisasi Merugikan yang dimoderatori olehjurnalis Dua Salem.
Zoominari ini bagian dari rangkaian kegiatanprolog Konferensi Internasional Anti Normalisasi yang akan digelar antara 27Februari hingga 3 Maret nanti.
Demah Tahyub Anti Normalisasi Disuport GerakanBoikot Israel
Mantan anggota parlemen Yordania Demah Tahyubmenyatakan bahwa upaya menghilangkan sekat-sekat kejiwaan antara bangsa Arabdan penjajah Israel tidak akan berhasil. Istilah normalisasi sendiri dipahamitidak biasa. Secara diplomasi gagasan ini belum didiskusikan namun hanyamenjadi dinamisasi konflik Arab &ndash Israel.
Ia menjelaskan normalisasi sebenarnya sudahdilakukan melalui sikap melempam dan mengabaikan Palestina serta memiskinkanbangsa Arab serta melalaikan mereka dari isu sentral yakni Palestina. (at/pip)
(at/pip)