Direktur Operasi Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk PengungsiPalestina (UNRWA) di Jalur Gaza Matthias Shamali pada hari Senin (1/2/2021)menegaskan bahwa lembaganya mengalami defisit besar dalam sumber daya keuanganyang terkumpul selama beberapa tahun terakhir karena beberapa sebab dan alasan.
Shamali menjelaskan dalam pertemuan dengan wartawan di kantorpusat UNRWA bahwa alasan yang menyebabkan defisit finansial yang besar ini:Pertama penghentian pendanaan dari pendukung utama UNRWA yaitu Amerika Serikat.Yang kedua kurva donasi sukarela dari negara-negara lain mengalami penurunan.
Dia menyatakan bahwa ada presiden baru Amerika Serikat yangdipimpin oleh Joe Biden yang diharapkan ada tanda-tanda positif bahwapendanaan dan hubungan antara UNRWA dan Amerika Serikat akan kembali sepertisemula.
Shamali mengimbau semua pihak untuk realistis terhadap data danindikator positif ini terutama karena menejemen UNRWA belum secara resmimemastikan tanggal sebenarnya untuk memulihkan bantuan tersebut hingga sekarang.
Dia menekankan bahwa jika bantuan AS kembali masuk ke kas UNRWA makaitu pun tidak cukup untuk menutupi defisit yang dialami UNRWA. Karena situasikeuangan berada dalam kebuntuan yang terakumulasi dari tahun-tahun sebelumnyadan beban volume tanggung jawab lebih besar dari sebelumnya.
Shamali mengatakan &ldquoSaat ini kami memiliki defisit untuk membayar 500pegawai di UNRWA. Dengan kondisi saat ini dan kelangkaan dana maka mereka akantetap pulang dengan tangan kosong. Kami berharap dapat memulihkan pendanaan iniagar tugas-tugas bisa dilaksanakan kembali.&rdquo (was/pip)
