Anggotabiro politik Hamas Khalil al-Hayyah menegaskan kesiapan Hamas untuk mengikutipemilu Palestina sebagai solusi akhir untuk mengakhiri krisis perpecahanPalestina.
Dalamwawancara dengan TV Al-Aqsha Kamis (28/1) al-Hayyah mengatakan &ldquoKami banyakmengalah untuk kepentingan bangsa dengan menghilangkan semua hambatan yangakan mengganggu proses pemilu.&rdquo
Padapertengahan Januari lalu Kepala Otoritas Palestina Mahmud Abbas telahmenetapkan jadwal pemilu legislatif pada 22 Mei Eksekutif pada 31 Juli danDewan Nasional pada 31 Agustus 2021.
MahkamahKonstitusi
Al-Hayyahmenegaskan pentingnya menghindarkan Mahkaman Konstitusi dari proses pemiluPalestina yang telah dijadwalkan.
Menurutnyaketerlibatan mahkamah konstitusi akan mengancam proses pemilu sehinggadikhawatirkan menimbulkan reaksi keras dari mayoritas kekuatan Palestina.
Sejumlahkeputusan dalam kepres telah kita sepakati namun sebagian lainnya dimonopoliFatah terutama berkaitan dengan mahkamah konstitusi.
Al-Hayyahmenegaskan mahkamah konstitusi saat ini kehilangan legalitas hukumnya kamimeminta supaya mahkaman dijauhkan dari proses pemilu.
MahkamahKonstitusi dibentuk tanpa konsensus nasional sehingga Hamas meminta untukmenghindarkannya dari proses pemilu.
DijelaskanHayyah bahwa tugas utama mahkamah konstitusi akan menjadi bahasan penting dalamdialog di Kairo yang akan digelar pada Februari mendatang.
TokohHamas ini berharap pihak Fatah menghindarkan mahkamah dari keterkaitan denganpemilu sehingga tidak menjadi penghambat kesuksesan pemilu Palestina.
Hamasterus berharap supaya lembaga pengadilan tidak melakukan aktifitas sebelumpemilu berlangsung karena banyak hal yang harus disepakati dan didiskusikanterlebih dahulu.
Kesepakatan
Al-Hayyahmenyebutkan bahwa Hamas telah menyampaikan kepada Fatah untuk menggelar pemilutanpa hambatan kita telah melewati perselisihan sejak 15 tahun lalu karenaitu biarkan dulu apa yang ada dan kita serahkan urusan internal Palestina bagipihak pemenang pemilu nanti.
TokohHamas ini berharap pemilu akan menjadi terminal baru bagi bangsa Palestinauntuk membangun sistem politik Palestina berlandaskan hasil pemilu di dalamPalestina maupun diapora yang dimulai dengan kesepakatan dewan nasional danmengakhiri lembaga otoritas saat ini.
Kitaberharap bahwa pemilu Palestina akan menjadi hasil bagi kesepakatan seluruhkomponen Palestina lanjut Hayyah.
Sejumlahdialog tengah digelar dengan komponen nasional untuk menghormati kebebasanpublik dan perlombaan yang benar dan kita menginginkan pemilu secaranasional.
Segenapaparat keamanan di Tepi Barat diminta untuk menghentikan penangkapan politikdan menjadi kewajiban nasional di tengah suasana pemilu.
Hak bangsauntuk meraih kebebasan termasuk kebebasan publik di Tepi Barat dan Gazaungkap al-Hayyah.
Ditambahkannyaada sejumlah konsensus bahwa Al-Quds menjadi prioritas tak ada pemilu tanpakeikutsertaan Al-Quds kami di Hamas berharap kota Al-Quds menjadi jantungpemilu dan kita akan bersatu mengadapi penjajah untuk meraih hal itu.
Al-Hayyahjuga meminta pihak internasional untuk menekan Israel supaya tidak menghambatproses pemilu Palestina di Al-Quds dan Tepi Barat. (mq/pip)