Tue 6-May-2025

Harus Ada Perlindungan Internasional untuk Warga Palestina 48

Kamis 28-Januari-2021

Wakil Ketua Gerakan Islam di Wilayah 48 (wilayah Palestina yangdiduduki penjajah Israel sejak tahun 1948) Syaikh Kamal Al-Khatib menyatakanbahwa penjajah Israel bertanggung jawab penuh atas berkobarnya api kejahatandan penyebarannya secara disengaja dan diatur di dalam wilayah Palestina 48. Disaat yang sama dia menyerukan adanya perlindungan internasional bagi warga Palestina48.

Dalam sebuah pernyataan khusus kepada kantor berita Arab QudsPress Al-Khatib mengatakan “Pemerintah penjajah Israel adalah pihakyang ada di belakang kebijakan tidak terkendalinya peredaran senjatasenjata. Karenaitu penjajah Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan olehpara penjahat yang mereka itu merupakan pengekor dan agen penjajah Israel.”

Dia menambahkan “Sayangnya senjata ini tidak akan berhentimembunuh sebagian dari kami. Selama senjata ini membunuh anak-anak kami maka penjajahIsrael akan menutup mata terhadap senjata ini.”

Dalam konteks ini al-Khatib menganggap pemerintahan penjajahIsrael yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas upaya pembunuhanterhadap pemimpin Gerakan Islam Suleiman Agbaria serta aksi pembunuhan terhadapMuhammad Abu Najm beberapa hari yang lalu.

Al-Khatib menyatakan “Muhammad Abu Najm meninggal akibatkebijakan Israel yang mendorong kepemilikan senjata dan memperluas kondisi kekacauankeamanan yang kita saksikan hari ini di wilayah Palestina 48.”

Dia menegaskan “Ada tren resmi yang dimulai pada tahun 2000. Setelahterjadi gelombang Intifadhah Al-Aqsha dan ketercengangan institusi Israel terhadapreaksi rakyat Palestina di wilayah Palestina 48 serta dukungan mereka kepada rakyatPalestina dalam membela Al-Aqsha dan telah mempersembahkan 13 syuhada. “

Dia mengatakan “Sejak hari itu ada keputusan politik Israelyang tidak diumumkan akan pentingnya merusak struktur internal Palestina dantidak membiarkan cadangan strategis untuk rakyat Palestina ini tanpadirusak.”

Wakil Ketua Gerakan Islam di Wilayah Palestina 48 ini menyerukan adanyaperlindungan internasional untuk menghentikan apa yang dia gambarkan sebagai”pembantaian harian” terhadap warga Palestina di wilayah Palestina 48yang terjadi di depan mata dan telinga otoritas penjajah Israel.

Sebelumnya dilaporkan bahwa pemimpin Gerakan Islam di wilayah Palestina48 Suleiman Agbaria terluka parah akibat ditembak oleh orang-orang takdikenal pada 7 Januari 2021 lalu. Hanya beberapa hari setelah itu diumumkankematian Syaikh Muhammad Abu Najm akibat luka parah yang dialaminya dalam aksipenembakan yang dilakukan orang-orang bersenjata di jalan Hasaba Machboula diJaffa.

Warga Palestina di wilayah Palestina 48 menegaskan bahwa otoritas penjajahIsrael tidak peduli untuk mencegah kejahatan yang dilakukan di tengah-tengah masyarakatPalestina. Hal ini semakin menambah tingkat kejahatan terutama penembakan yangdilakukan orang-orang tak dikenal sejak awal tahun baru 2021 di kota-kota Arab.Dalam kurun waktu kurang dari sebulan sudah 6 warga Palestina menjadi korban.

Patut dicatat bahwa orang-orang Palestina yang tinggal di wilayah Palestinayang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 yang oleh penjajah Israel disebutsebagai “Arab 48” sementara orang Palestina menyebutkan sebagai”Palestina 48&rdquo adalah keturunan dari sekitar 160.000 orang Palestina yangtetap tinggal di tanah mereka setelah berdirinya negara penjajah Israel padatahun 1948.

Dan mereka masih tinggal di dalam perbatasan wilayah yang didudukipenjajah Israel sejak tahun 1948 yang dikenal sebagai green line yangberarti garis gencatan senjata 1948 dan memiliki kewarganegaraan Israel.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied