Komite Eksekutif Nasional memintalembaga-lembaga pemerhati tawanan dan kementerian kesehatan agar menyelamatkannyawa tawanan Palestina yang sakit. Tuntutan juga disampaikan kepadalembaga-lembaga internasional terutama WHO dan Palang Merah agar menekanIsrael menyelamatkan nyawa tawanan Palestina yang sakit serta membebaskanmereka menyusul semakin menyebarnya virus covid-19 di kalangan tawanan.
Hal itu disampaikan dalam konferensi kesehatanyang dilakukan di kantor kementerian kesehatan Palestina di Ramallah hari iniRabu.
Menteri Kesehatan Palestina May Kaila dalamsambutannya menyatakan pemerintah penjajah Israel masih mengabaikan tawananPalestina dengan cara yang bertentangan dengan hukum internasional.
Jumlah tawanan Palestina yang terinfeksi viruscorona sudah lebih dari 300 orang terbanyak di penjara Galboa kemudian Negevdan Raimona.
Kaila menyatakan Israel sengaja menggunakan viruscovid-19 sebagai alat represif terhadap tawanan tanpa mempedulikan protocolkesehatan. Kementerian Kesehatan Palestina meminta kepada Palang MerahInternasional dan WHO berkali-kali agar mengintenskan usaha dan kerjamenyelamatkan nyawa tawanan Palestina terutama yang sakit. Akan sangatberbahaya bila para tawanan/tahanan hidup dalam ruangan penuh sesak yangmenyebabkan ruang penjara bagi tempat wabah.
Kemenkes Palestina sangat resah dengan situasikesehatan tawanan Aiman Sadr yang dilarikan ke RS akibat terinfeksi virus covid-19dan tawanan Khalid Ghaitan Basil Ajjaj Abdul Muiz Jabah.
WHO dan Palang Merah diminta segera mengunjungitawanan untuk memastikan kondisi ksehatan mereka. Bahkan semestinya dibentuklembaga netral internasional yang memantau kondisi tawanan di penjara danmemberikan vaksin covid-19.
Sementara itu letnan Qadri Abu Bakr ketua BadanUrusan Tawanan dan Eks Tawanan menyampaikan perkembangan terakhir tawanan Palestinadi dalam penjara dalam beberapa hari terakhir terutama ditemukan banyaktawanan yang terkonfirmasi terinfeksi covid-19.
Abu Bakr menyampaikan di tengah meningkatkan wabahini justru kondisi di ruangan tahanan sangat buruk. Tawanan Palestina dipenjara Israel hanya diberi satu buah jeruk dan anti nyeri untuk melawan virusini. Di saat muncul gejala terinfeksi Israel tidak segera melakukan pemeriksaan.(at/pip)