Tue 6-May-2025

Israel Paksa Warga Desa Barat al-Quds Bongkar Masjid Mereka

Selasa 26-Januari-2021

Otoritas pendudukan penjajah Israel pada hari Senin (25/1/2021) memaksapenduduk desa Al-Jib di barat laut al-Quds untuk membongkar sebuah masjid kecilyang mereka dirikan di “Caravan” beberapa hari lalu.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan tentara pendudukan penjajahIsrael menyerbu daerah di mana sebuah masjid didirikan dan memaksa penduduk desatersebut untuk membongkarnya. Desa Al-Jib menjadi sasaran blokade ketat dan tekananbesar dari pasukan penjajah Israel untuk menguasai desa tersebut kerenamerupakan lokasi strategis lagi penting.

Penjajahan Israe berusaha menekan penduduk desa tersebut untukbermigrasi dari desa mereka setelah penjajah Israel mengepungnya dengan dengankoloni permukiman dari semua sisi dan menutupnya dengan tembok apartheid.

Luas desa tersebut lebih dari 9.000.000 meter persegi. Seluas 4.500.000meter persegi dirampas pihak penjajah Israel untuk kepentingan pembangunan permukimanYahudi “Givat Zeev” serta jalan-jalan yang melewattinya seperti jalan”Jerusalem-Tel Aviv ” dan jalan arteri dari desa-desa di barat laut al-Qudsyang melewatinya.

Penjajah Israel menyita lebih dari 400.000 meter persegi tanah desatersebut untuk membangun Tembok Apartheid dan permukiman Yahudi “Gibeon”yang terletak di tanah desa.

Untuk bisa mengakses ribuan hektar tanah pertanian membutuhkan izinyang dikeluarkan oleh tentara penjajah Israel untuk melewati pos pemeriksaanmiliter dan akses ke lahan pertanian yang berada di balik tembok apartheidIsrael.

Di pintu masuk desa pasukan pendudukan penjajah Israel mendirikanpos pemeriksaan militer yang memisahkan kota al-Quds dari desa-desa di baratlautnya. Begitu pos tersebut ditutup maka akan menjadi tragedi kesehatanekonomi dan pertanian bagi penduduk desa tersebut.

Seringnya penutupan pos dan terhalangnya para petani mengaksestanah mereka merupakan ancaman bagi panen zaitun. Yang mengakibatkan kerugianekonomi yang besar bagi para petani desa tersebut karena desa tersebut sangat bergantungpada hasil pertanian sebagai ekonomi utamanya.

Selain itu para petani desa tersebut juga mengalami kesulitandalam memasarkan hasil pertanian mereka ke kota al-Quds. Ini adalah salah satukendala terbesar dalam memasarkan produk pertanian mereka karena hambatanmiliter dan kebijakan intimidasi penjajah Israel di desa tersebut. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied