Tue 6-May-2025

UNRWA Berharap Dukungan Amerika Kembali Setelah Biden Menjabat

Kamis 21-Januari-2021

Komisioner Umum UNRWA Philippe Lazzarini&nbspmengatakan pihaknya berharap adanyaKerjasama kuat dengan Amerika karena negara adidaya ini memiliki perannya yangklasik terhadap pengungsi Palestina sampai mereka mendapatkan solusi yang adildan permanen.

Pejabat PBB ini menyambut baik kemarin Rabudalam cuitannya di Twitter atas ditetapkannya Joe Biden dan Kamala Harris sebagaipresiden Amerika dan wakilnya.

Pemerintah Amerika sebelumnya Donald Trumpmemutuskan pada 31 Agustus untuk menghentikan seluruhnya pendanaan kepada UNRWAdengan alasan mengalami krisis keuangan.

Pendanaan AS kepada UNRWA (badan bantuan danpemberdayaan pengungsi Palestina milik PBB) setiap tahunnya mencapai 124 milyardolar. Penghentian ini berdampak buruk bagi program-program bantuan danpemberdayaan UNRWA kepada warga Palestina di wilayah kerja mereka di 5 wilayah(Jalur Gaza Tepi Barat Libanon Suriah Yordania dan

Terakhir UNRWA menutup semua klinik dan pusatpelayanan kesehatan di kamp-kamp pengungsi Palestina di Libanon sangatterburu-buru dan tidak bisa diterima.

Penutupan ini mendapat kecaman banyak pihak. KetuaDivisi Media Luar Negeri di Hamas Rafat Murrat menegaskan keputusan BadanBantuan dan Pemberdayaan Pengungsi Palestina (UNRWA) menutup semua klinik danpusat pelayanan kesehatan di kamp-kamp pengungsi Palestina di Libanon sangatterburu-buru dan tidak bisa diterima.

Dalam keterangan khususnya kepada PusatInformasi Palestina Murrat menegaskan keputusan UNRWA menjadi amoral politisdan menghinakan. UNRWA diminta meralat keputusannya sebab yang paling pentingadalah memperhatikan kehidupan pengungsi dan kondisi mereka.

Murrat mengisyaratkan penjelasan UNRWAmerupakan tindakan memalukan dan kejahatan terhadap pengungsi Palestina diLibanon khususnya dalam konteks krisis kesehatan medis dan sosial yangmenghantam pemukiman pengungsi pengungsi Palestina.

Ia mengatakan seharusnya yang lebih pantas danlebih utama adalah membuka semua pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti yangdilakukan oleh pemerintah Libanon. Penutupan pusat-pusat pelayanan kesehatanini dinilai menjadi bukti UNRWA meremehkan nyawa pengungsi Palestina sertamenganggap remeh krisis covid-19.

Murrat mengisyaratkan dengan langkah inimembuktikan bahwa tidak mampu mengurusi urusan masyarakat Palestina dari sisimedis kesehatan dan social. Ia meminta UNRWA melakukan dan menjalankan perannyasecara secara penuh mengatasi krisis covid-19 di tengah-tengah masyarakatPalestina di Libanon.

Di antara layanan dengan melakukan maintenancesecara penuh terhadap pasien dan memberikan bantuan kesehatan sosial sertamembuka pusat-pusat pelayanan kesehatan membuka isolasi ruang-ruang isolasimandiri dan bagi mereka yang terdampak atau terkonfirmasi positif viruscovid-19.

Murrat juga meminta agar ada rencana daruratuntuk membantu pengungsi Palestina di semua wilayah di tengah pandemi covid-19dan situasi kehidupan yang sulit yang dihadapi oleh pengungsi Palestina. Iamenegaskan dalam setiap kesempatan seperti terlihat gagal dan tidak mampumemenej pengungsi Palestina di Libanon.

Elit Hamas di Libanon ini menyinggung krisiscovid-19 di dunia yang kemudian sampai ke Lebanon tapi kalau hanya sekedarmengeluarkan keterangan meminta kepada pengungsi Palestina untuk berhati-hatidan hanya sekedar menyampaikan himbauan saja.

Pimpinan Hamas ini menyebutkan UNRWA harusbertanggung jawab langsung terhadap pengungsi Palestina di 5 negara termasukdiantaranya Libanon akan tetapi tidak memberikan langkah yang berarti bagipengungsi Palestina yang terpapar covid-19.

Murrat menyinggung untuk tidak memberikankepedulian atau bantuan medis atau pemeriksaan atau obat atau kunjunganterhadap rumah-rumah warga Palestina mereka hanya cukup memberikan penjelasandan seruan informasi meskipun itu juga bekerja sama dengan badan daruratLebanon Palestina. (atb/pip)

Tautan Pendek:

Copied