Mon 5-May-2025

Zabarqa: Israel Mulai Laksanakan Rencana Destruksi di dalam Al-Aqsha

Rabu 20-Januari-2021

Pakar urusan al-Quds dan Masjid Al-Aqsha pengacara Khaled Zabarqamemperingatkan bahwa pendudukan Zionis Israel telah melaksanakan rencanadestruktifnya di dalam Masjid Al-Aqhsa yang diberkati. Rencana ini terutamabertujuan untuk menghancurkan masjid dan mendirikan kuil Yahudi yang merekaklaim sebagai gantinya.

Dalam wawancara khusus dengan Pusat Informasi PalestinaZebarqa menjelaskan bahwa rencana Zionis untuk menghancurkan masjid bukanlahhal baru tetapi yang baru adalah praktik-praktik eskalasi dan implementasirencana tersebut. Dia mengingatkan bahwa penjajah Israel memanfaatkan pandemiCorona untuk melaksanakan rencana tersebut lebih cepat dari sebelumnya.

Dia mengatakan “Rencana utama Zionis di Masjid Al-Aqshaadalah untuk menghancurkan masjid dan membangun sinagog Yahudi yang merekakalim sebagai gantinya. Tujuan ini diteorikan dari beberapa masa di dalam semuaforum politik militer keamanan dan akademik di entitas Zionis.”

Zabarqa menyatakan bahwa penjajah Zionis bekerja untuk tujuan inisesuai dengan rencana yang dimulai sejak akhir kekhalifahan Ottoman dan hinggahari ini sepanjang waktu dengan semua senjata dan kemampuan yang dimilikinya untukitu.

Memanfaatkan pandemi

Pakar urusan Masjid Al-Aqsha ini mengatakan bahwa hal baru yangdapat kita perhatikan dari rencana penjajah Israel adalah memanfaatkan pandemiCorona. Melalui kasus pandemi ini penjajah Israel memberlakukan pembatasanpergerakan umat Islam dan jamaah kaum muslimin ke Masjid Al-Aqsha untuk memberlakukankontrol Zionis secara penuh atas Masjid Al-Aqsha dan halamannya.

Pengacara Palestina ini menjelaskan bahwa gerakan Zionis ini berakibatlangsung pada pengosongan perwalian Yordania dari konten apapun. Dia menambahkan&ldquoSayangnya hari ini badan wakaf Yordania yang yang berada di bawah KementerianWakaf tidak memiliki kewenangan apa-apa. Sehingga penjajah Israel dapat memeriksasetiap khatib penjaga atau karyawan di dalam Masjid Al-Aqsha. Penjajah Israeltelah mengosongkan para pegawai badan wakaf dari peran pekerjaan dan tugas mereka.Sehingga penjajah Israel bisa memeriksa dan mendeportasi siapa pun yang diasuka tanpa ada campur tangan dari pihak manapun.&rdquo

Kontrol nyata

Zabarqa menyatakan bahwa bahaya yang sebenarnya adalah kontrolnyata dari polisi penjajah Zionis dan intelijen atas seluruh kawasan MasjidAl-Aqsha sebagai salah satu perpanjangan tangan dari pemerintah penjajah Zionis.

Lebih lanjut Zabarqa mengatakan &ldquoSayangnya merekalah (polisiIsrael) yang memutuskan siapa yang boleh memasuki Masjid Al-Aqsha. Mereka yangmemutuskan kapan masjid harus dibuka gerbangnya dan kapan harus ditutupgerabangnya. Selain itu mereka juga mencegah setiap muslim dari luar Kota Tua untukmemasuki masjid. Dan ini dengan sendirinya merupakan salah satu indikator kontrolpenuh penjajah Israel atas Masjid Al-Aqsha.&rdquo

Memaksakan eksistensi

Pengacara Zabarqa menyatakan bahwa pada Jumat (15/1/2021) lalu KhutbahJu&rsquomat Syaikh Yusef Abu Sneina mengeluarkan seruan kepada seluruh umat Islamdi dunia untuk berupaya membuka Masjid Al-Aqsha. Karena ada anggapan umum bahwadi sana ada rencana yahudisasi destruktif yang berupaya memanfaatkan pandemiCorona untuk melaksanakan rencana jahat untuk memenuhi tujuan utama penjajahIsrael yaitu upaya menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan membangun sinagog yangmereka klaim sebagai gantinya.

Dia menambahkan “Penjajah Israel mulai mengambillangkah-langkah untuk mengubah realitas masjid. Mulai memberlakukan penyerbuandan kehadiran orang-orang Yahudi di dalam Masjid Al-Aqsha dengan paksa. Mulai memberlakukanritual Talmud dan keagamaan di dalam masjid dengan mendapatkan perlindungandari polisi penjajah Israel dan intelijen yang jelas-jelas melanggar semua kesepahamandan kesepakatan yang sebelumnya mengatur Masjid Al-Aqsha. Ini adalah perubahanmendasar yang sudah dimulai pemberlakuannya dengan kekuatan senjata dan polisiintelijen.

Zabarqa menjelaskan bahwa masalah ini melanggar kesucian MasjidAl-Aqsha yang diberkahi yaitu kesucian agama yang telah ditentukan sesuaidengan syariat Islam yang telah ditetapkan oleh ALlah. &ldquoMasalah ini tidakmembutuhkan diskusi. Namun ini adalah masalah akidah agama semata. Bukan masalahpolitik&rdquo tegasnya.

Akhirnya pengacara Palestina yang berspesialisasi dalam urusanAl-Aqsha ini memperingatkan bahaya dari apa yang dilakukan penjajah Israelpekan lalu. Yaitu ketika mereka memasukkan pasukan survei dalam jumlah besardan memberi mereka perlindungan. Mereka melakukan pekerjaan dengan peralatanyang sangat canggih di dalam Masjid Al-Aqsha di tengah-tengah perlindunganbesar yang diberikan oleh polisi penjajah Zionis untuk mereka. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied