Badan Bantuan dan Pemberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untukPengungsi Palestina (UNRWA) telah berpaling dari para pengungsi Palestina dikamp-kamp pengungsi di Lebanon ketika lembaga PBB ini memutuskan untuk menutupinstitusi kesehatannya bagi para pengungsi selama masa lockdown saat ini yangberlangsung selama lebih dari sepuluh hari berturut-turut.
Langkah ini disambut dengan penolakan dan kecaman dari parapengungsi Palestina. Terutama setelah faksi-faksi Palestina menuntut UNRWAuntuk bersiaga dan siap menghadapi keadaan darurat kesehatan dan setelahotoritas Lebanon mengecualikan bidang kesehatan dari keputusan lockdown.
Meskipun UNRWA masuk mitra dalam Komite Darurat Lebanon-Palestinauntuk menghadapi krisis Corona namun UNRWA telah mengabaikan kewajiabnnya dibidang kesehatan bantuan dan sosialnya di kamp-kamp pengungsi Palestina yangmenderita akibat kondisi ekonomi yang sangat sulit.
Direktur Jenderal UNRWA di Lebanon Claudio Cordone memutuskanuntuk menutup semua kantor kepala wilayah dan direktur layanan UNRWA dikamp-kamp pengungsi Palestina selama lockdown saat ini di Lebanon yangberlangsung selama lebih dari sepuluh hari berturut-turut.
Dirjen UNRWA di Lebanon juga memutuskan untuk menutup totalpuskesmas dan klinik selama empat hari ke depan dan membukanya kembalisebagian mulai Senin depan hanya selama tiga jam sehari.
Keputusan Direktur Jenderal UNRWA di Lebanon tersebut mendapatkankecaman secara luas di tengah seruan untuk segera membatalkan keputusan iniyang bahkan bertentangan dengan kebijakan dan keputusan pemerintah Lebanon.
Sementara itu pejabat kantor urusan pengungsi gerakan Hamas diLebanon Abu Ahmed Fadl terkejut bahwa UNRWA telah mengambil keputusan sepertiitu yang tidak sejalan dengan logika maupun kemaslahatan.
Dalam pernyataan khusus kepada Pusat Informasi Palestina AbuAhmed Fadl menegaskan bahwa kontak sedang dilakukan dengan pejabat UNRWA untukmemperbaiki kesalahan besar ini. Karena rakyat Palestina saat ini sedangmembutuhkan perhatian lebih di bidang kesehatan dalam konteks pandemi Coronadan peningkatan penyakit akibat penutupan serta masalah psikologis yangditimbulkannya yang pada gilirannya berdampak pada sisi fisik dan kesehatan.
Dia menambahkan “Meskipun kami sudah menerima janji untuk dilanjutkannyapekerjaan di bidang kesehatan mulai hari Senin namun itu tetap merupakan janjidan kami menunggu pelaksanaannya.”
Dia menekankan bahwa situasi saat ini harus mendorong UNRWA untukmemperluas langkah-langkah kesehatannya termasuk penyediaan botol oksigenrespirator buatan dan obat-obatan yang diperlukan serta mobilisasi semua stafmedis dan peningkatan jam kerja dari pusat kesehatan tersebut.
Dia menyatakan bahwa situasinya sangat berbahaya seperti yangditunjukkan oleh statistik dan perlu tindakan segera dan secepatnya untukmenghentikan kondisi memburuk yang terjadi.
Dia juga menyerukan dilakukan pengamanan vaksin Corona sesegera mungkinatau paling tidak memperjelas jalur yang akan diambil UNRWA untuk mengamankanvaksin tersebut dan tidak membiarkan hal tersebut mengambang.
Dia menyatakan bahwa ada kekhawatiran besar di antara para pengungsiPalestina sebagai akibat dari ambiguitas ini. Dia mengatakan “UNRWA harusmenghilangkan kekhawatiran ini dengan menerbitkan rencananya untuk memberikanvaksin kepada para pengungsi Palestina.”
Sementara itu Direktur Organisasi Thabit untuk Hak KembaliPengungsi Palestina Sami Hammoud menyatakan kecaman kerasnya atas keputusantidak manusiawi dan tidak bertanggung jawab yang diambil oleh menejemen UNRWAdi Lebanon mengenai penderitaan rakyat Palestina dan krisis ekonomi sosial dankesehatan yang mereka alami dalam konteks kondisi sulit dan keadaan lockdown dinegara tersebut.
Dalam pernyataan khusus kepada Pusat Informasi Palestina Hammoudmenegaskan pihaknya menolak mereka terhadap tindakan UNRWA tersebut. Diamenyerukan UNRWA untuk membuka kembali pusat kesehatannya sejalan denganperkembangan situasi kesehatan dan meningkatnya jumlah pasien Corona di kamp pengungsiPalestina dan komunitas-komunitas Palestina di Lebanon.
Dia meminta UNRWA untuk mengumumkan rencana darurat komprehensifyang nyata untuk semua tingkat bantuan kesehatan dan pendidikan dan untukmemberikan bantuan mendesak kepada rakyat Palestina secara berkala dan tidakhanya satu kali.
Dia menekankan perlunya bekerja keras untuk mendapatkan vaksinberkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Lebanon dan Organisasi KesehatanDunia dan memberikannya secara gratis kepada semua pengungsi Palestina diLebanon. (was/pip)