Abdullah Qandil Direktur Eksekutif Waed organisasi yangmenangani masalah tawanan dan eks tawanan Palestina mengatakan bahwa gerakan tawanansedang melancarkan pertempuran sengit di tengah pandemi Corona yang masuk danmenyebar di semua penjara pendudukan penjajah Zionis dan ditemukannya kasusinfeksi yang muncul berulang-ulang di dalam penjara.
Dalam wawancara eksklusif dengan Pusat Informasi PalestinaQandil menjelaskan bahwa pemandangan di dalam penjara sangat suram. Gerakannasional tawanan sedang berperang melawan penjajah Israel dan pandemi Coronayang dimanfaatkan oleh penjajah Israel untuk merusak ketabahan dan pengorbananpara tawanan Palestina.
Dia menambahkan “Jumlahnya telah melebihi 350 kasus. Sayangnyapenjajah Israel menangani para tawanan yang terinfeksi sedikitpun tanpaprotokol medis atau perawatan.” Dia menyatakan bahwa penjajah Israel menempatkantawanan Palestina di tempat-tempat isolasi kolektif tanpa pemantauan medis ataukesehatan yang nyata.
Qandil memperingatkan bahaya penularan virus ini ke seluruh penjara.Dia menyatakan bahwa kebijakan penjajah Israel masih didasarkan pada kebijakanyang menutup-nutupi dan tindakan brutal terhadap para tawanan di tengah-tengah manajemenyang buruk dalam menangani Corona di dalam penjara
Dia menyatakan bahwa eskalasi ini terjadi karena seruan dari paramenteri dalam pemerintahan negara penjajah Israel untuk tidak mengizinkan tawananPalestina menerima anti-virus atau perawatan apa pun yang mengurangipenderitaan para tawanan.
Aktivis yang konsen dengan masalah tawanan Palestina ini mengungkapkanbahwa penderitaan para tawanan sayangnya bertepatan dengan larangan penjajah Israelterhadap kunjungan keluarga tawanan. Hal ini membuat keluarga dalam ketakutanyang sangat kecemasan terus-menerus dan gangguan komunikasi dengan paratawanan.
Hari Sabtu (16/1/2021) 3 kasus baru virus Corona tercatat diantara para tawanan Palestina di penjara Raymond sehingga jumlah total tawananPalestina yang terinfeksi Corona sejak awal pandemi hampir 250 orang yangtertinggi di penjara Gilboa pada November 2020. (was/pip)